Surabaya (ANTARA News) - Polresta Surabaya Selatan saat ini memeriksa Amir Slamet --ayah "teroris" Ahmad Syahrul Umam alias Khoirul dari Jalan Simo Gunung Baru Jaya blok D III-74, Surabaya-- sebagai saksi terkait penangkapan anaknya.
"Hari ini (27/3), ayah Khoirul diperiksa sebagai saksi di Polresta Surabaya untuk menelusuri aktivitas Khoirul," ujar Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Jawa Timur, Irjen Pol Herman S Sumawiredja di Mapolda Jatim, Selasa.
Menurut dia, terorisme itu bisa bergerak ke segala arah dan bisa ada dimana saja, termasuk di Jatim. "Sekarang sudah jelas kalau di Jatim juga ada setelah tertangkapnya dua orang," paparnya.
Oleh karena itu, ia mengimbau setiap keluarga cukup untuk berusaha mengetahui tentang pekerjaan anggota keluarganya.
"Orangtua harus mengawasi anak-anaknya, apa pekerjaannya, jangan sampai pekerjaan menjadi teroris," ucapnya.
Tentang tersangka dan barang bukti (BB) berupa TNT, ia mengemukakan, tersangka sudah dibawa ke Jakarta, sedangkan BB memang sempat diperiksa di Laboratorium Forensik (Labfor) Polri Cabang Surabaya di Polda Jatim.
"Tapi, BB sudah dibawa tim Densus 88/Antiteror Mabes Polri. BB itu rencananya mau dibawa tersangka ke Poso," tegasnya.
Ditanya kemungkinan di Surabaya ada tersangka teroris lainnya, ia mengaku tidak dapat berkomentar, karena Polda Jatim hanya bersifat membantu.
"Itu bukan kewenangan saya. Kalau Nabi diam itu berarti ya, tapi kalau saya diam, bisa ya, bisa tidak," ucapnya, diplomatis.
Mengenai antisipasi yang dilakukan untuk Jatim, ia menegaskan, pihaknya telah menjaga beberapa wilayah dengan berbagai bentuk operasi, razia, dan pemeriksaan di lapangan.
"Kami sudah meningkatkan operasi di lapangan dengan memantau pemukiman yang rawan, seperti yang dilakukan Polres Malang dan Polwiltabes Surabaya," tegasnya.
ANTARA News mencatat, tim Detasemen Khusus (Densus) 88/Antiteror Mabes Polri telah menangkap "teroris" Maulana Yusuf Wibisono alias Holis di Jalan Tambak Asri Gang Putri Malu 21-B, Krembangan, Surabaya pada 21 Maret lalu, kemudian menggeledah rumahnya pada 24 Maret lalu.
Setelah itu, tim Densus 88/Antiteror Mabes Polri menangkap Ahmad Syahrul Umam alias Khoirul pada 26 Maret lalu dengan menemukan sejumlah BB, diantaranya bahan TNT seberat 12,5 kilogram, detonator, dan kabel.(*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007