Shanghai (ANTARA News) - Menteri Perdagangan negara-negara G20 sepakat untuk merumuskan berbagai hal guna mengantisipasi efek domino dari keputusan Inggris keluar dari Uni Eropa (Brexit).
Selama pertemuan berlangsung sejak Sabtu (8/7) keputusan Inggris untuk keluar dari Eropa menjadi bahasan informal, mengingat keputusan itu dapat pula berdampak secara berantai terhadap komponen ekonomi seperti nilai tukar mata uang, yang berpengaruh terhadap investasi dan perdagangan.
Salinan pernyataan bersama hasil pertemuan Menteri Perdagangan G20 yang diterima Antara di Shanghai, Minggu, menyebutkan ada beberapa pembahasan informal terkait stimulus guna mengantisipasi efektif domino Brexit.
Secara umum, Menteri Perdagangan G20 sepakat menyusun strategi pertumbuhan perdagangan global, guna meningkatkan tata kelola perdagangan global, mengurangi biaya perdagangan, serta meningkatkan koordinasi kebijakan perdagangan dan investasi.
Selain itu, strategi pertumbuhan perdagangan global yang dirumuskan juga meliputi mempromosikan layanan perdagangan, meningkatkan biaya perdagangan, dan indeks prosper perdagangan global.
Menteri Perdagangan G20 juga sepakat mendorong pengembangan e-commerce, guna membalikkan situasi perdagangan dan investasi yang kini berjalan lambat dan negatif.
Berdasar data statistik Organisasi Perdagagan Dunia (WTO) tingkat pertumbuhan global terus mengalami penurunan signifikan sejak 2008 yang rata-rata mencapai tujuh persen per tahun.
Penurunan terjadi sejak 2009 hingga 2015 yakni sekitar tiga persen per tahun. Terkait itu Menteri Perdagangan G20 merumuskan strategi pertumbuhan perdagangan global.
Indonesia Waspadai Brexit
Menteri Perdagangan RI Thomas Trikasih Lembong di sela-sela pertemuan mengatakan pihaknya sangat waspada terhadap efek domino yang mungkin timbul dari Brexit.
"Saya terus memonitor perkembangannya, mungkin saat ini untuk jangka pendekatan belum menjadi malapetaka, tetapi efek domino setelahnya itu yang harus diantisipasi," katanya.
Mendag Lembong menuturkan Indonesia menghargai keputusan Inggris keluar Dari Uni Eropa. Indonesia juga tetap menghormati Uni Eropa.
"Inggris dan Uni Eropa adalah mitra dagang yang strategis buat Indonesia. London tetap menjadi sentra keuangan global, Uni Eropa tetap menjadi blok ekonomi raksasa, yang sangat strategis bagi Indonesia. Karenanya kita tetap menjalin hubungan serta kerja sama yang baik," katanya.
Antisipasi Indonesia terhadap efek domino Brexit, tambah Lembong, dengan terus melakukan reformasi ekonomi guna meningkatkan investasi, perdagangan, termasuk untuk meningkatkan daya saing global.
"Sehingga dengan reformasi tersebut, kita akan siap atau lebih antisipatif terhadap efek domino Brexit," tuturnya.
Di sela-sela pertemuan Menteri Perdagangan G20, Menteri Lembong mengatakan pertemuan bilateral secara tertutup dengan mitranya dari Tiongkok, Turki, Uni Eropa, Inggris, Arab Saudi serta Belanda.
Pewarta: Rini Utami
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2016