"Helikopter yang diturunkan ini untuk evakuasi medis melalui udara yang sulit dijangkau oleh mobil ambulans," kata Ketua Bidang Penanggulangan bencana PMI Pusat Soemarsono di Jakarta, Minggu.
Soedarsono yang didampingi seorang dokter spesialis gawat darurat dari RS PMI Bogor mengatakan, helikopter tersebut juga berfungsi untuk "mendrooping" makanan dan minuman di tengah kemacetan.
Helikopter tersebut membawa perlengkapan kegawatdaruratan, obat-obatan dan tabung oksigen serta kebutuhan logistik berupa air mineral kemasan, biskuit tinggi kalori, roti dan minuman berenergi.
Lebih lanjut dia menjelaskan, helikopter PMI akan beroperasi di sepanjang jalur mudik mulai dari pintu tol keluar Brebes Timur sampai gerbang tol Cikarang Utama melintasi tol Kanci-Pejagan, Palimanan-Kanci, Cikampek-Plimanan dan Cikampek-Jakarta.
Di Posko PMI di Brebes dan Cirebon, helikopter PMI akan menaikkan logistik untuk di drooping dari udara kepada pemudik yang terjebak macet.
"Kita juga sudah berkoordinasi dengan jajaran kepolisian, Jasa Marga dan rumah sakit rujukan di sepanjang jalur mudik untuk evakuasi melalui udara," tambah dia.
Minggu (10/7) diprediksi akan menjadi puncak arus balik lebaran Idul Fitri 1437 Hijriyah, namun sejak Jumat (8/7) arus balik sudah mulai padat.
Sebelumnya terjadi kemacetan parah pada arus mudik Senin (4/7) di pintu keluar tol Brebes Timur dimana ribuan kendaraan pemudik terjebak antrean panjang di Tol Kanci-Brebes Timur sepanjang 55 kilometer, sementara jalur Pantura juga padat merayap sepanjang 60 kilometer sampai Tegal.
Pewarta: Desi Purnamawati
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016