Semarang (ANTARA News) - Polisi menduga pengemudi ojek berbasis aplikasi "Go-Jek" di Kota Semarang yang tewas dibunuh merupakan korban perampokan karena sepeda motor serta telepon seluler milik korban hilang.
"Diduga korban dirampok," kata Kapolsek Semarang Utara Komisaris Sulkhan di Semarang, Sabtu.
Sepeda motor korban jenis Yamaha Jupiter MX bernomor polisi H 5157 AF yang biasa digunakan korban saat bekerja tidak ada bersama korban.
Namun, Sulkhan belum bisa memastikan apakah pelaku pembunuhan pengemudi "Go-Jek" bernama Adi Firmanto (35) warga Jalan HOS Cokroaminoto, Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang tersebut pengguna jasa transportasi tersebut atau bukan.
Ia menuturkan di tubuh korban didapati luka sayat di bagian leher, luka tusukan di punggung serta luka di tangan.
Dari hasil pemeriksaan awal, lanjut dia, korban diduga memberikan perlawanan saat dirampok.
Sebelumnya, seorang pengemudi ojek berbasis aplikasi "Go-Jek" ditemukan tewas Jalan Tanggul Mas Raya Kota Semarang, Sabtu, diduga sebagai korban pembunuhan.
Korban yang diketahui bernama Adi Firmanto (35) warga Jalan HOS Cokroaminoto, Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang tersebut ditemukan tewas dengan sejumlah luka tusuk dan sayatan.
Menurut saksi mata Darmadi (60), korban ditemukan pertama kali oleh seorang warga yang melihat ada sesosok tubuh yang tergeletak di jalan.
"Ada warga yang lapor menemukan seseorang tergeletak di jalan," kata petugas keamanan pemukiman di sekitar tempat kejadian itu.
Korban ditemukan dalam kondisi masih mengenakan jaket hijau yang biasa dipakai pengemudi "Go-jek" saat bekerja.
Selain itu, di dekat korban juga ditemukan helm serta sebuah belati.
Belati yang berada tak jauh dari tubuh korban tersebut diduga sebagai alat yang digunakan untuk menghabisi korban.
Pewarta: I.C.Senjaya
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016