"Pada hari H, itu tercatat ada 9.984 orang datang ke sini dari Jabodetabek, termasuk Cileungsi, Bogor, Depok, Tangerang, tujuannya untuk bersilaturahim," katanya di Jakarta, Sabtu.
Karena jarak penumpang yang dekat dari Jakarta, Emiral menyebut rata-rata penumpang itu datang dan pergi dari terminal pada hari yang sama.
"Artinya datang pagi, pulangnya sore hari, tapi tetap masuk catatan kami," katanya.
Jumlah penumpang pun, lanjut Emiral, terus bertambah pada hari kedua Idul Fitri (Kamis, 7/7), di mana terminal itu kedatangan 12.500 penumpang lokal ditambah sejumlah pebalik dari wilayah Jawa Barat.
Ada pun pada H+1 (Jumat, 8/7), jumlah penumpang arus balik yang tiba di terminal itu terus bertambah hingga mencapai 20.602 penumpang dengan 618 bus.
Puluhan ribu penumpang arus balik itu kebanyakan berasal dari wilayah-wilayah di Jawa Barat dan Banten seperti Tasikmalaya, Banjar juga Merak.
"Sabtu (H+2 atau 9 Juli) sore atau malam ini kemungkinan penumpang dari Jawa Tengah atau Jawa Timur akan mulai berdatangan. Begitu pula yang dari luar Jawa seperti Lampung, Bengkulu dan Batang Hari," imbuhnya.
Puncak arus balik momentum Lebaran 2016 atau Idul Fitri 1437 Hijriah diperkirakan akan terjadi H+2 (Sabtu, 9/7) dan H+3 (Minggu, 10/7) karena pada Senin (11/7) perkantoran sudah mulai masuk. Arus balik juga diduga masih akan berlangsung hingga pekan depan karena sekolah mulai masuk pada 18 Juli 2016.
"Tapi kami belum bisa memastikan apakah akan ada gelombang puncak arus mudik kedua atau tidak," ujarnya.
Pewarta: Ade Irma Junida
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016