Jakarta (ANTARA News) - Tiongkok meluncurkan kampanye sepanjang tahun yang dimulai bulan ini untuk membasmi kekerasan terus-menerus di rumah sakit karena kemarahan pasien kepada staf medis, demikian dilansir Reuters, Sabtu.
Kesehatan adalah poin bagi banyak orang di China, yang telah lama menghadapi masalah, mulai dari calo tiket, janji perdagangan ilegal, kemarahan karena antrian bertemu dokter hingga korupsi yang merajalela.
Sejak 2013 , kampanye untuk mencegah kekerasan pada personil telah dilakukan, tetapi sebanyak 71.000 kasus konflik masih memerlukan mediasi pihak otoritas.
Namun, belum ada laporan secara rinci tentang rencana aksi yang akan dilakukan.
Meskipun pemerintah telah meningkatkan pengeluaran untuk anggaran perawatan kesehatan, rumah sakit di China masih sering kebanjiran pasien.
Gaji rendah untuk dokter memicu korupsi dan kecurigaan masyarakat bahwa staf lebih mementingkan uang dengan memberikan resep obat yang tidak perlu untuk pengobatan dan perawatan pasien.
Dalam satu insiden yang begitu terkenal pada 2015, di provinsi timur Henan, seorang dokter dan pasien cedera hingga meninggal dunia saat bertengkar di terowongan elevator karena masalah pengobatan untuk pasien, yang mabuk saat itu.
Dilaporkan, Departemen Keamanan Publik untuk Komisi Kesehatan dan Keluarga Berencana Nasional berpartisipasi dalam kampanye tersebut.
Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016