Sleman (ANTARA News) - Komandan Kodim 0732 Sleman Letnan Kolonel Joko Sujarwo menyatakan evakuasi badan helikopter HA-5073 milik TNI AD yang jatuh di Dusun Kowang, Tamanmartani, Kalasan, Kabupaten Sleman selesai dievakuasi 100 persen, Sabtu.
"Ya evakuasi sudah selesai 100 persen, proses evakuasi mulai dilakukan sejak pukul 02.00 WIB hingga sekitar pukul 11.00 WIB," kata Joko Sujarwo.
Menurut dia, evakuasi melibatkan sebanyak 100 personel TNI AD dengan dibawah koordinasi dari Pusat Penerbang TNI Angkatan Darat (Puspenerbad).
"Semuanya sudah diamankan, termasuk benda-benda yang berpotensi menimbulkan kebakaran sudah diamanankan, seperti bahan bakar avtur dan lainnya," katanya.
Ia mengatakan, setelah dievakuasi selanjutnya tim penyelidik dari Mabes TNI AD yang akan melakukan penyelidikan penyebab jatuhnya helikopter.
"Evakuasi sudah selesai, selanjutnya semua kami serahkan kepada pimpinan di Mabes TNI AD," katanya.
Joko mengatakan, pihaknya juga mengucapkan terimakasih kepada warga Dusun Kowang, Tamanmartani, Kalasan yang banyak membantu proses evakuasi helikopter.
"Kami juga mengucapkan terimaksih kepada masyarakat setempat yang banyak membantu, baik menolong korban saat kejadian maupun membantu kelancaran petugas," katanya.
Helikopter milik TNI AD yang sedang melakukan patroli udara pengamanan kunjungan Presiden Joko Widodo di Solo dan Yogyakarta mengalami musibah jatuh di Dusun Kowang, Tamanmartani, Kalasan Jumat (8/7) sekitar pukul 15.00 WIB, sebelumnya diketahui baling-balinya sempat berhenti berputar.
"Dari arah timur suara kencang, tiba-tiba mesin mati dan baling-balin berhenti berputar," kata saksi mata warga setempat Priharyanto (35).
Menurut dia, setelah mesin mati helikopter limbung dan menukik kemudian menabrak dua kamar milik Heru Purwanto.
"Setelah itu Helikopter jatuh dan berhenti dengan posisi berbalik arah dari sebelum ke arah barat, menjadi ke arah timur di rumah milik Suparno," katanya.
Saksi lain Lina (30) yang turut melakukan evakuasi korban mengatakan, korban meninggal perempuan mengalami luka di kepala dan kaki kanan patah.
"Sedangkan yang lain mayoritas mengalami luka di kepala karena terjepit. Sementara korban luka lainnya mayoritas mengalami luka di kepala dan dada serta lengan," katanya.
Ia menyebutkan, bahwa korban dalam kejadian tersebut ada enam orang, tiga orang meninggal di lokasi.
"Saya sempat membantu menolong lima orang, dua orang meninggal. Tetapi tenyata masih ada satu orang lagi korban yang ada di bawah helikopter," kata wanita yang bekerja sebagai perawat di RSUP Suraji Tirtonegoro, Klaten, Jawa Tengah ini.
Pewarta: Victorianus Sat Pranyoto
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2016