Yanti (27) mengalami kontraksi dan pendarahan saat berada di lesehan Kapal Motor Penumpang (KMP) Rajarakata yang bersandar di Dermaga VI Pelabuhan Bakauheni, Sabtu dini hari.
Pemudik usai merayakan lebaran di Kampung Ciomas Padarincang, Serang, Banten itu hendak kembali ke daerah asal di Kotagajah, Lampung Tengah.
Salah satu keluarga korban, Ngkis (45) mengatakan, awalnya biasa saja Yanti dan anggota keluarga lainnya beristirahat di lesehan kapal.
Namun tiba-tiba Yanti merasakan perutnya mulas serta mengalami pendarahan.
"Ya, awalnya tidak ada keluhan, hanya saja saat kapal mau sandar tiba-tiba Yanti mengalami kontraksi," kata salah satu kerabatnya itu pula.
Dokter jaga di Posko Kesehatan Pelabuhan Bakauheni dr Azis Hariwibowo mengatakan, Yanti mengalami pendarahan dan usia kandungannya 16-17 minggu.
"Usia kandungan di bawah 20 minggu sangat rentan terhadap gangguan kehamilan atau mengalami keguguran," katanya.
Ia menyebutkan, kemungkinan Yanti mengalami keguguran, sehingga harus dirujuk ke RS Kalianda untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Informasi yang bersangkutan, dr Azis menambahkan, memang sebelum mudik sudah konsultasi ke dokter, namun yang bersangkutan tidak menerangkan hendak melakukan perjalanan mudik lebaran.
"Biasanya pada usia kehamilan seperti itu dokter akan memberikan penguat kandungan atau bahkan dilarang bepergian jauh, mengingat rentan terjadi keguguran dalam kondisi seperti itu," ujarnya.
Apalagi, ia melanjutkan, korban memiliki riwayat flek atau pendarahan ringan pada kehamilan pertamanya itu.
Pewarta: T Subagyo dan Agus S
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2016