Pekanbaru (ANTARA News) - Ratusan orang warga Kota Pekanbaru berduyun-duyun mendatangi suatu lahan kosong tempat sebuah pohon mati yang dirambati tanaman liar di Jalan Sembilang Kelurahan Tangkerang Tengah Kecamatan Marpoyan Damai, Selasa.
Masyarakat yang datang ke daerah tersebut ada yang berseragamkan Pegawai Negeri Sipil, seragam sekolah baik dari Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Dasar (SD) maupun ibu-ibu rumah tangga yang membawa anak-anak dan tukang ojek.
Disekitar lokasi tersebut hanya ada beberapa rumah dan terbentang luas tanah kosong rawa gambut yang banyak ditumbuhi pohon akasia serta semak belukar. Tempat tumbuh batang pohon yang mengering itu sebelumnya ditumbuhi semak belukar, namun sejak pohon aneh itu ditemukan masyarakat sekitar membersihkan lahan seluas 100 m2.
Rasa penasaran masyarakat terhadap sebatang pohon yang mengering itu rupanya pada tanaman liar yang merambat hingga ke puncak pohon karena tanaman tersebut membentuk kalimat Allah dalam huruf Arab.
Kalimat Allah yang dibentuk tanaman liar tersebut sangat jelas baik huruf Alif, Lam maupun Ha yang menyatu membentuk kata Allah.
"Ini mukjizat. Mengingatkan manusia untuk tetap tawakal pada Allah," ujar Mursyidah (37) seorang pengunjung yang mendatangi lokasi tersebut bersama beberapa temannya dan berseragam PNS coklat muda.
Masyarakat yang datang tidak hanya memandang kagum keanehan di puncak pohon itu tetapi juga mengabadikannya dengan kamera telepon selular mereka masing-masing.
Beberapa warga yang datang dari Kecamatan Kualu Kabupaten Kampar sekitar 35 kilometer dari lokasi, juga mengakui kagum dan terkejut setelah melihat kenanehan dipuncak pohon mati itu.
"Di tempat kami pekan lalu ada buah nenas yang pucuknya membentuk kata Allah. Ini benar-benar aneh entah apa yang akan terjadi," ujar H Yusuf yang datang bersama beberapa orang warganya.
Mardi (45), seorang warga yang bermukim di perbatasan tanah tempat tumbuhnya batang kering itu mengakui, ia menemukan pohon yang dirambati rumput liar itu saat membersihkan tanah kosong tersebut.
"Dua hari lalu saya sedang bersih-bersihkan tanah ini karena semak belukar telah tinggi. Lagipula pekerjaan saya memang tukang kebun, tetapi ternyata dipuncak pokok mati ini ada tanaman liar yang membentuk kata Allah," katanya.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007