Gorontalo (ANTARA News) - Bupati Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, Indra Yasin mengatakan pulau-pulau di wilayah ini rawan dijadikan tempat persembunyian para teroris.
"Makanya peningkatan pengawasan di 52 pulau yang dimiliki akan diperketat," ujarnya di Gorontalo, Jumat.
Upaya pemerintah daerah menjadikan pulau-pulau tidak berpenghuni sebagai objek pariwisata, pengembangan budi daya rumput laut, dan peternakan sapi menjadi solusi pengawasan dan pemanfaatan pulau-pulau yang dimiliki.
"Daerah ini sangat terbuka, akses menuju pulau-pulau yang dimiliki sangat mudah sehingga potensial dijadikan tempat persembunyian para teroris maupun pelaku kejahatan. Maka pemanfaatannya oleh pemerintah daerah sangat tepat untuk meminimalisir salah penggunaan terhadap pulau-pulau cantik yang dimiliki," ujarnya.
Apalagi kata ia, beberapa pulau di wilayah barat memiliki areal daratan yang cukup luas, tumbuh tanaman tahunan bahkan beberapa memiliki areal hutan yang cukup lebat.
Pemerintah daerah akan melakukan penelitian bekerja sama dengan perguruan tinggi untuk pemanfaatan pulau agar tepat kelola.
Seperti yang sudah dilakukan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan dengan memanfaatkan pulau untuk pengembangan peternakan sapi.
Tahun ini sudah diujicobakan di Pulau Ponelo atau pulau berpenghuni, rencananya 2017 akan diawali dengan penelitian lokasi atau pulau yang tepat untuk pengembangan peternakan sapi.
Kemudian, pemerintah daerah akan mendorong masyarakat di wilayah pesisir untuk membentuk kelompok yang akan mengelola bantuan untuk pengembangan peternakan sapi di pulau-pulau tidak berpenghuni.
Upaya-upaya tersebut kata Bupati, akan mendorong peningkatan pengawasan pulau-pulau di wilayah ini, agar tidak dijadikan tempat persembunyian teroris maupun pelaku kejahatan.
Gorontalo Utara memiliki 52 pulau, terbentang di sepanjang 317 kilo meter garis pantainya. 2 pulau berpenghuni yaitu Pulau Ponelo di Kecamatan Ponelo Kepulauan dan Pulau Dudepo di Kecamatan Anggrek.
Tiga pulau lainnya yaitu Saronde, Bugisa dan Mohinggito, dikembangkan sebagai kawasan wisata bahari. Sedangkan Pulau Mas, Raja dan Popaya merupakan kawasan cagar alam.
Pewarta: Susanti Sako
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016