Tikrit, Irak (ANTARA News) - ISIS mengklaim tiga serangan bunuh diri pada Kamis malam dekat makam Syiah di utara Bagdad, yang menewaskan sedikitnya 35 orang dan melukai 60 orang lainnya, menurut sumber keamanan Irak.

Serangan pada Makam Sayid Mohammed bin Ali al-Hadi itu memicu ketakutan akan eskalasi perselisihan sektarian antara Syiah Irak dan Sunni.

Syiah adalah mayoritas di Irak namun Sunni dominan di provinsi-provinsi utara dan barat, termasuk Salahuddin tempat makam tersebut berada.

Ulama Syiah terkemuka Moqtada al-Sadr memerintahkan milisinya, Brigade Dama, untuk dikerahkan di sekitar makam, dekat
Balad, sekitar 93 kilometer utara Baghdad.

Miilisi Sadr's juga dikerahkan di Samarra, kota terdekat tempat keberadaan tempat suci Imam Ali al-Hadi, ayah dari Sayid Mohammed yang makamnya diserang pada Kamis.

Pemboman pada 2006 merusak kubah emas dari tempat peribadatan Ali al-Hadi dan putra lainnya, Imam Hasan al-Askari, yang menimbulkan gelombang kekerasan sektarian yang menyerupai perang saudara.

Foto-foto yang dimuat di media sosial menujukkan api membakar di pasar yang berlokasi di pintu masuk makam Sayid Mohammed.

Belum jelas apakah situs tersebut mengalami kerusakan atau tidak.

Seorang pria memakai sabuk berpeledak di bagian luar gerbang makam pada sekitar pukul 11.00 makam (2000 GMT), membiarkan beberapa pria bersenjara menyerbu tempat tersebut dan mulai menembaki orang-orang yang sedang beribadah dalam perayaan Idul Fitri, demikian menurut sumber keamanan.

Sedikitnya seorang bersenjata meledakkan diri di tengah massa sementara yang seorang lainnya ditembak oleh penjaga makam sebelum ia berhasil meledakkan sabuk peledaknya.

Lokasi tersebut juga ditembaki roket dalam serangan yang diklaim oleh ISIS. Kelompok Sunni mengatakan dalam satu pernyataan bahwa serangan tersebut dilakukan oleh tiga pelaku bom bunuh diri yang mengenakan sabuk berbahan peledak.

Kelompok militan tersebut telah kalah oleh angkatan bersenjata pemerintah yang didukung AS dan milisi Syiah yang didukung Iran, tetapi beberapa pemboman baru-baru ini menunjukkan mereka masih punya kemampuan untuk menyerang di luar wilayah yang mereka kendalikan di utara dan barat Irak.

Satu truk berpeledak menewaskan sedikitnya 292 orang di wilayah perdagangan utama di pusat kota Baghdad pada akhir pekan lalu, dalam satu serangan bom tunggal yang paling mematikan sejak invasi yang dipimpin AS menundukkan Saddam Hussein pada 2003, demikian Reuters.

Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2016