... belum ada sarana untuk mencegah dan menanggulangi kecelakaan di air. Saya melihat Suku Dinas Pariwisata Kepulauan Seribu kurang antusias mendukung hal ini...

Jakarta (ANTARA News) - Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu, Jakarta, membutuhkan tenaga penjaga pantai tersertifikasi untuk mengawasi aktivitas dan mengantisipasi kecelakaan wisata laut, kata Ketua Asosiasi Jasa Wisata Kepulauan Seribu, Musle.

Padahal, Musle melanjutkan, "jualan" utama wilayah gugusan ratusan pulau tersebut adalah pariwisata air.

"Sampai kini belum ada sarana untuk mencegah dan menanggulangi kecelakaan di air. Saya melihat Suku Dinas Pariwisata Kepulauan Seribu kurang antusias mendukung hal ini," ujarnya, di Pulau Payung Besar, Kepulauan Seribu, Jakarta, Kamis.

Menurut dia, sampai kini kegiatan wisata Kepulauan Seribu masih bergantung pada pengawasan kepolisian.

Namun, belum ada petugas khusus untuk membantu kegiatan-kegiatan air, termasuk seperti permainan dan snorkeling. Padahal, sudah ada 30 orang warga Kepulauan Seribu yang memiliki sertifikat penjaga pantai dari Dinas Pariwisata DKI.

"Mereka adalah pemandu wisata yang mendapatkan pelatihan, tetapi tenaganya belum dimanfaatkan untuk menjadi penjaga pantai," tuturnya.

Puluhan ribu wisatawan menyambangi Kepulauan Seribu setiap tahun dengan beberapa tujuan utama, di antaranya Pulau Tidung, Pulau Pramuka, Pulau Kelapa, dan Pulau Harapan.

Adapun lima pulau dengan titik kegiatan air, seperti snorkeling dan menyelam, adalah Pulau Kelapa, Pulau Pramuka, Pulau Harapan, Pulau Tidung, dan Pulau Pari.

Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2016