Jakarta (ANTARA News) Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di Pasar Spot Antar Bank Jakarta, Selasa pagi, turun tipis tiga poin menjadi Rp9.105/9.110 per dolar AS dibanding penutupan hari sebelumnya Rp9.102/9.105, karena pelaku pasar berspekulasi membeli dolar AS. Analis Valas PT Bank Niaga Tbk, Noel Chandra di Jakarta, mengatakan spekulasi beli dolar AS menekan pergerakan rupiah, namun tekanan tersebut relatif kecil, karena pelaku agak ragu-ragu membeli mata uang asing itu. Hal ini disebabkan munculnya laporan baru Amerika bahwa sektor perumahan AS selama Februari merosot yang menimbulkan kekhawatiran bahwa pertumbuhan ekonomi AS melambat, katanya. Para pelaku asing, menurut dia, hati-hati untuk memasuki pasar mereka masih menunggu Ketua bank sentral AS (The Fed) Ben Benrnanke menyampaikan pidato di Senat. Karena itu dolar AS terhadap mata uang utama Asia cenderung merosot seperti terhadap dolar Australia menjadi 0,8090, New Zealand jadi 0,7182, namun terhadap yen menguat menjadi 118,20 setelah merosot menyentuh level 117,80, katanya. Rupiah, ia lebih lanjut mengatakan, seharusnya bisa bergerak naik lagi, karena sentimen pasar cukup positip mendukung pergerakan rupiah, namun Bank Indonesia (BI) kemungkinan besar melakukan intervensi pasar agar pergerakan rupiah masih berkisar di level Rp9.100 per dolar AS. Apabila pergerakan positip itu diserahkan pasar, rupiah kemungkinan akan sudah berada di level Rp9.100 per dolar AS, namun kemungkinan juga tertahan oleh melemahnya pasar saham regional, katanya. Ia mengatakan, rupiah juga akan mendapat dukungan apabila pemerintah Cina menaikan yuan atau diserahkan pasar, jangan diambang seperti itu. Apabila itu terjadi Indonesia khususnya rupiah akan lebih baik posisinya, ujarnya. Cina, menurut dia harus mulai melakukan upaya tersebut sehingga sejumlah negara selain Indonesia, Vietnam dan Filipina akan mendapat keuntungan dari kenaikan yuan tersebut. Dengan dinaikkannya nilai yuan, pertumbuhan ekonomi Asia akan semakin berkembang dengan lebih baik, katanya. Rupiah juga berpeluang untuk sesi sore akan kembali menguat, melihat potensi pasar cukup besar mendukung pergerakan mata uang lokal itu, tambahnya.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007