Surabaya (ANTARA News) - Kepercayaan Publik dan pecinta bola Surabaya terhadap Persebaya makin anjlok, menyusul kekalahan memalukan 0-5 dari Persis Solo pada lanjutan Liga Indonesia 2007 akhir pekan lalu.
Informasi yang dihimpun di Surabaya, kemarin, menyebutkan kekalahan terbesar yang dialami Persebaya selama musim 2007 ini, menjadi pembicaraan hangat berbagai kalangan masyarakat.
Mereka tidak habis pikir, Persebaya yang menyandang gelar juara dua kali Liga Indonesia dan selalu disegani lawan-lawannya, bisa kalah begitu mudah dari tim promosi Persis Solo.
"Kalau kalah tipis mungkin bisa diterima. Ini kalah sampai lima nol, bagaimana bisa tim sebesar Persebaya begitu lemah dan tidak berdaya menghadapi Persis," kata Arif Susianto (37), salah seorang penggemar berat Persebaya.
Mantan manajer Persebaya, Saleh Ismail Mukadar juga menilai ada yang salah di tim "Green Force" saat ini dan minta dilakukan evaluasi secara menyeluruh, sebelum terpuruk lebih jauh.
"Secepatnya harus dilakukan evaluasi. Apakah itu manajemen, pelatih maupun pelatih, kalau Persebaya masih ingin berkibar lagi," tegasnya.
Sejumlah pengurus klub internal anggota Persebaya juga menyuarakan hal senada. Mereka rata-rata tidak bisa menerima hasil buruk yang dialami Persebaya pada putaran pertama musim ini.
Dari sembilan kali laga yang sudah dimainkan, Persebaya baru menang tiga kali dan kalah enam kali. Posisi Persebaya kini berada di zona degradasi klasemen sementara wilayah timur.
"Tim ini sudah salah sejak awal. Pembentukan tim tidak pernah melibatkan klub anggota dan manajemen jalan sendiri," kata pembina PS Mahasiswa (klub anggota Kelas Utama Persebaya), Edy Yuwono Slamet.
Menurut ia, perombakan besar-besaran terhadap tim harus secepatnya dilakukan menghadapi putaran kedua nanti. Pemain yang dianggap tidak memberikan kontribusi sebaiknya didepak dan diganti pemain lebih berkualitas.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007