Medan (ANTARA News) - Muslim Indonesia sudah seharusnya mampu memetik buah dari ibadah Ramadhan mereka dengan memperkuat ukhuwah Islamiyah karena dengan persaudaraan yang kuat, umat Islam tidak mudah digoyang dalam membangun bangsa, kata khatib Idul Fitri Masjid Raya Medan.

"Apapun status dan suku bangsa kita, kita, umat Islam, bersaudara dan jangan berpecah belah," kata Ulumuddin Siraj dalam khotbah shalat Idul Fitri 1437 Hijriah, di Masjid Al-Mashun, Medan, Rabu pagi.

Momentum Ramadhan yang telah menempa umat Islam sebulan penuh itu sudah seharusnya membekas dalam kehidupan nyata ditandai dengan penuhnya mesjid dengan jamaah shalat subuh dan isya sebagai cermin dari menguatnya soliditas muslimin.

Dalam bagian lain khotbahnya di depan ribuan jamaah yang memadati ruang dalam dan halaman masjid warisan Sultan Ma'mun Al Rasyid Perkasa Alam dari Kesultanan Deli itu, dia juga menggarisbawahi pentingnya terus menghidupkan hasil dari pelaksanaan ibadah Ramadhan tersebut selama setahun kehidupan ke depan.

Idul Fitri yang hari ini dirayakan umat Islam Indonesia membudayakan nuansa silaturrahim dan saling memaafkan karena salah satu ciri orang yang beriman adalah mampu mengendalikan diri dari nafsu amarah dan memaafkan kesalahan orang lain, katanya.

Di antara orang-orang yang sangat layak untuk diperhatikan pada momen Idul Fitri ini adalah orangtua, anak yatim, dan orang miskin karena merekalah "duta besar Allah SWT di dunia".

"Ibu adalah manusia yang paling ikhlas di dunia, dan berapa banyak orang yang sukses dalam kehidupannya karena kepatuhan mereka pada ibu," kata Siradj.

Pewarta: Rahmad Nasution
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2016