Hong Kong (ANTARA News) - Puluhan ribu Warga Negara Indonesia (WNI) dan umat Islam lainnya di Hong Kong melaksanakan shalat Idul Fitri 1437 HIjriyah di bawah guyuran hujan deras.

Pantauan Antara di lapangan rumput Victoria, Causeway Bay, Hong Kong, Rabu, umat Islam mulai mendatangi lokasi pada pukul 06.00 waktu setempat, sedangkan shalat Ied dilaksanakan pada pukul 08.00 dengan khatib Ustadz Rohimnuddin Nawawi Jauhari dari Jakarta.

Hujan yang mengguyur Hong Kong, sejak Selasa (5/7) malam menimbulkan sejumlah genangan yang cukup dalam di beberapa titik di lapangan rumput Victoria. Bahkan menjelang pelaksanaan shalat Idul Fitri 2016, gemuruh halilintar beberapa kali terdengar.

Ratusan ribu jemaah yang memadati lapangan Victoria pun menggelar plastik sebagai alas dasar, sebelum sajadah untuk menunaikan ibadah Shalat Idul Fitri.

Namun, dua jam kemudian hujan deras pun turun dan memaksa seluruh jamaah yang tengah menunggu waktu shalat tiba, langsung membuka payung untuk melindungi diri.

Meski begitu, hujan deras yang turun tiba-tiba tetap membuat plastik dan sajadah yang telah tergelar, bahkan sebagian badan jamaah basah kuyup. Tiga puluh menit hujan semakin deras, dan imam pun meminta maaf untuk tetap melaksanakan Shalat Ied dibawah guyuran hujan deras.

Sebagian melaksanakan shalat dengan berdiri, sebagian memilih untuk menyingkir ke pinggir lapangan, di bawah jembatan atau emperan toko, untuk bernaung. Sambil menunggu hujan reda.

Hadir dalam Shalat Idul Fitri 2016 di lapangan Victoria, Konsul Jenderal RI Hong Kong Chalief Akbar Tjandranigrat dan beberapa konsul lainnya. Usai melaksanakan shalat, Konjen Chalief Akbar menggelar "open house" di Gedung KJRI dan Wisma Puri Mandiri.

Pemerintah Wilayah Otonomi Khusus Hong Kong menyiapkan sepuluh lokasi untuk pelaksanaan Shalat Idul Fitri 1437 HIjriyah.

Sepuluh lokasi tersebut antara lain lapangan rumput Victoria di Causeway Bay, Ma On Shan, Tung Chun, Tai Wo Hau, Yuen Long, Tuen Mun, Tsuen Wan, Sheng Shui, Sha Tin, dan Tai Po.

Muslim di Hong Kong sebagian besar merupakan orang Tiongkok asli, Pakistan, Malaysia, Filipina, Arab, Afrika, dan negara lainnya, dan banyak pula yang merupakan keturunan campuran antaretnis.

Masyarakat Indonesia sendiri menyumbangkan jumlah yang relatif banyak dalam komunitas Muslim. Kebanyakan dari mereka adalah para TKI yang mencari peruntungan hidup di sana sebagai pekerja rumah tangga atau menamakan dirinya Pekerja Migran Indonesia (PMI).

Jumlah PMI di Hong Kong dan Makau sekitar 175 ribu orang, sebagian tergabung dalam 60 organisasi Islam yang mereka bentuk sendiri dan bernaung di bawah Persatuan Organisasi Muslim Indonesia (POSMI).

Pengamanan

Selain menyediakan sepuluh lokasi untuk pelaksanaan Shalat Idul Fitri, Pemerintah Daerah Otonomi Khusus Hong Kong juga membantu pengamanan, agar pelaksanaan shalat berjalan aman dan lancar.

Konsul Kepolisian KJRI Hong Kong Kompol Danur Lieantara mengatakan,"untuk persiapan pengamanan Kami sudah berkoordinasi dengan Kantor Polisi North Point, Wan Cai dan satuan pengamanan VIP, sejak sebulan lalu, hingga sehari menjelang pelaksanaan,".

Koordinasi dengan kepolisian setempat meliputi pengaturan arus keluar masuk WNI ke lapangan Victoria, pengamanan arus lalu lintas serta penyiapan jalur antrian untuk pelaksanaan "open house" di KJRI, agar tertib saat antrian WNI memasuki Gedung KJRI.

Konsul Danur menambahkan untuk mengantisipasi berbagai bentuk ancaman keamanan, otoritas keamanan Hong Kong juga menerjunkan aparat intelijen dengan pengamanan tertutup.

Pewarta: Rini Utami
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2016