Jakarta (ANTARA News) - Sekitar 6.000 warga DKI Jakarta, dan juga warga yang berasal dari luar ibu kota, melaksanakan ibadah shalat Idul Fitri 1437 Hijriah dengan khidmat di masjid Jami Kramat Luar Batang, Jakarta Utara, Rabu.
Ratusan warga sudah memadati masjid sejak pukul 05.30 WIB dan mulai menempati serambi masjid, serta halaman yang dialasi terpal oleh panitia pelaksanaan shalat Ied Masjid Luar Batang.
Sementara, belasan petugas kepolisian juga melakukan penjagaan di persimpangan Penjaringan, dekat gang yang menjadi satu-satunya akses untuk menuju pintu utama masjid Jami Kramat Luar Batang.
Di dalam masjid, sejak dini hari, banyak warga yang melakukan itikaf dan juga menggemakan suara takbir menyambut perayaan besar umat Islam, Idul Fitri, Rabu ini.
Tampak beberapa warga juga berdoa di depan makam ulama asal Yaman, Al Habib Husein bin Abubakar Alaydrus itu, yang lokasinya berada di dalam masjid tersebut.
Wakil Sekretaris masjid Jami Kramat Luar Batang, Sulaemansyah, mengatakan, pada shalat Ied pagi ini, diperkirakan sebanyak 6.000 jemaat memadati Masjid Luar Batang, sesuai kapasitas masjid yang kaya akan nilai sejarah tersebut.
"Sekitar enam ribu jamaat shalat Ied di sini. Masjid ini memang selalu dipadati warga dari Jakarta maupun luar Jakarta," ujarnya.
Sejak awal Ramadhan lalu, ujarnya, banyak warga yang ibadah itikaf di masjid. Selain itu, banyak juga musafir (orang yang sedang melakukan perjalanan) singgah di masjid yang dibangun Habib Husein bin Abubakar Alaydrus, ulama asal Yaman.
Pada shalat Ied, Rabu ini, khatib dan imam masjid Jami Kramat Luar Batang adalah Ustadz Fajar Khadafi.
"Apabila mereka telah berpuasa di Bulan Ramadhan, dan mereka berbondong-bondong keluar untuk ibadah dan bertaqwa pada Idul Fitiri, maka akan ada pahala yang menanti," ujarnya.
Ustadz juga mengingatkan agar kaum muslim tetap menjauhi perbuatan yang tidak disukai Allah, meskipun Bulan Ramadhan telah usai.
"Pada Idul Fitri, iblis akan menggoda manusia agar Allah murka kembali kepada manusia. Mereka tidak suka Allah mengampuni dosa manusia," ujar dia.
Pewarta: Indra Pribadi
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2016