New York (ANTARA News) - Saham-saham jatuh di Wall Street Selasa, setelah sempat mencapai kinerja mingguan terbaik tahun ini, karena investor menghadapi ketidakpastian lanjutan setelah keputusan Inggris untuk meninggalkan Uni Eropa dan penurunan harga minyak membebani saham energi.
Imbal hasil obligasi pemerintah AS yang mencapai rekor terendah karena investor menghindari rentannya Treasuries dan ketidakpastian Inggris untuk keluar dari Uni Eropa, yang dikenal sebagai Brexit, memicu kekhawatiran tentang perlambatan ekonomi global.
Empat dari lima saham yang melemah pada S&P 500 adalah saham bank, dengan JPMorgan (JPM.N) turun 2,8 persen menjadi 59,55 dolar. Sektor keuangan S&P turun 1,5 persen.
"Brexit adalah friksi pada kegiatan ekonomi dan itu buruk bagi bank," kata Brian Battle, direktur perdagangan di Performance Trust Capital Partners di Chicago.
"Suku bunga rendah yang mengerikan untuk keuangan, khususnya untuk bank. Penyebaran antara di mana mereka meminjam dan di mana mereka meminjamkan semakin saling berdekatan."
Indeks Dow Jones turun 108,75 poin atau 0,61 persen ke 17.840,62, S&P 500 melemah 14,4 poin atau 0,68 persen menjadi 2.088,55 dan Komposit Nasdaq turun 39,67 poin atau 0,82 persen menjadi 4.822,90.
Minyak mentah Brent LCOc1 turun 3,9 persen dan minyak mentah AS CLc1 melemah 4,5 persen karena investor khawatir bahwa Brexit akan memperlambat ekonomi global.
Sektor energi pada S&P 500 turun 1,9 persen. Indeks material SPLRCM juga turun 1,9 persen.
Data AS berbaru menambah kekhawatiran pertumbuhan secara keseluruhan. Data menunjukkan pesanan baru untuk barang-barang pabrik AS jatuh pada Mei karena melemahnya permintaan untuk transportasi dan pertahanan barang modal.
Investor telah mencari aset safe-haven di lingkungan ekonomi yang tidak menentu. Data yang lemah dari China kegugupan mengenai Brexit, demikian dilaporkan Reuters.
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016