Medan (ANTARA News) - Kepolisian tidak menerapkan pengamanan secara khusus di Bandar Udara Internasional Kuala Namu, Sumatera Utara, menyusul serangan bom bunuh diri di Markas Polres Kota Surakarta, Selasa, namun kewaspadaan aparat keamanan gabungan ditingkatkan guna memberi rasa aman pengguna bandara, kata seorang perwira polisi.
"Kewaspadaan ditingkatkan dengan kekuatan personel yang sudah disiapkan sejak awal guna mengantisipasi berbagai hal yang tidak diinginkan," kata Perwira Pengendali Pos Terpadu Bandara Internasional Kuala Namu Iptu Iskandar Ginting kepada Antara, Selasa.
Sebelum serangan teroris di Kota Surakarta, Provinsi Jawa Tengah, itu terjadi, pengamanan terpadu sudah terbangun secara baik antara otoritas pengamanan bandara dan unsur kepolisian, TNI-AD, dan TNI-AU, katanya.
Menurut Ginting, sejak pos terpadu yang terletak di bagian luar area pintu utama terminal kedatangan bandara terbesar kedua di Tanah Air yang berjarak sekitar 39 kilometer dari pusat kota Medan itu dibuka pada Kamis (30/6), aparat keamanan secara rutin disebar di berbagai sudut strategis bandara.
"Kita bersyukur, sejauh ini masih landai-landai saja (tidak ada gangguan keamanan-red.)," kata perwira Polres Deli Serdang ini.
Dengan sistem pengamanan selama 24 jam, para penumpang, pengantar, maupun pengguna jasa bandara internasional lainnya dapat beraktivitas dengan aman dan tanpa rasa was-was, katanya.
Untuk mendukung tugas-tugas pengamanan bandara itu, unsur Korps Brigade Mobil Polda Sumut menyiagakan masing-masing satu unit Barakuda dan truk penjinak bom Gegana. Unsur pendukung tugas pengamanan lain juga menyiagakan satu unit mobil ambulans di lingkungan bandara.
Sementara itu, pada Selasa petang atau H-1 Lebaran 2016, suasana di area Bandara Internasional Kuala Namu ramai dengan arus kedatangan dan keberangkatan penumpang. Tampak di antara para penumpang yang baru tiba dan keluar dari pintu terminal kedatangan sejumlah turis asing.
Sepasang turis asing dengan ransel berukuran besar di punggung berjalan santai keluar pintu terminal kedatangan menuju lokasi kendaraan umum sembari berbincang. Di antara para petugas keamanan dari unsur Korps Brimob yang memantau lalu-lalang manusia dari dan ke pintu terminal kedatangan adalah Brigadir Sasongko.
Sasongko menjalankan tugasnya dengan menggunakan "segway" mini yang membantu mobilitas dirinya selama melakukan pemantauan dan pengamanan bandara internasional yang beroperasi sejak 25 Juli 2013 ini.
Pewarta: Rahmad Nasution
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016