Cibinong (ANTARA News) - Konsorsium PT Bumi Parahyangan dari Indonesia dan PT Ranhill Engineering Corp, dari Malaysia akan segera melakukan eksplorasi minyak dan gas (Migas) di Blok Citarum, di Desa Balekambang, Kecamatan Jonggol, Kabupaten Bogor, yakni melakukan pengeboran sumur Pasundan I sedalam sekitar 3.000 meter. Menurut Plt Kepala Dinas Pertambangan (Kadistam) Kabupaten Bogor, Asep Zaenal, di Cibinong, Selasa, konsorsium menyatakan, berdasarkan hasil kajian geologis yang sudah dilakukan sebelumnya, eksplorasi yang dilakukannya tidak akan menimbulkan dampak luapan lumpur seperti yang terjadi di Kecamatan Porong, Sidoarjo, Jawa Timur. "Karena formasi geologisnya berbeda. Di Jonggol, formasi geologisnya adalah batuan, bukan lumpur, sehingga tidak akan menimbulkan semburan lumpur seperti di Sidoarjo," katanya kepada ANTARA. Guna memberikan pemahaman kepada masyarakat sekaligus menjawab kekhawatiran warga sekitar terhadap kemungkinan musibah semburan lumpur, katanya, Pemkab Bogor akan melakukan sosialisasi dan penjelasan seputar rencana eksplorasi yang akan dilakukan konsorsium PT Bumi Parahyangan dan PT Ranhill Engineering Corp, Selasa ini. Dalam sosialisasi itu, katanya, perwakilan dari Badan Penglola Hulu (BPH) Minyak dan Gas (Migas) serta PT Bumi Parahyangan dan PT Ranhill Engineering Corp akan memberikan penjelasan seputar hasil kajian geologis dan rencana eksplorasi, termasuk soal mekanisme bagi hasilnya. Sebelumnya, BPH Migas serta PT Bumi Parahyangan dan PT Ranhill Engineering Corp sudah melakukan sosialisasi terhadap masyarajat sekitar, tapi masih ada sejumlah pihak yang merasa khawatir. Ditambahkan bahwa sebelumnya, konsorisum berencana akan melakukan eksplorasi pada Februari. Namun, karena persiapan pembuatannya infrastrukturnya belum selesai, maka ditunda hingga awal April 2007. Sebelum memulai eksplorasi, konsorsium akan melakukan upacara selamatan yang dihadiri oleh tokoh dan warga desa setempat, termasuk ritual menanam kepala kerbau, di lokasi eksplorasi, pada Rabu (28/3). Dalam pembuatan infrastruktur, seperti pembuatan jalan masuk-keluar, pembuatan landasan sumur eksplorasi (wellpad), pihaknya meminta bantuan masyarakat sekitar sebagai tenaga kerjanya. Eksplorasi yang dilakukan konsorsium dengan melakukan pengeboran sumur Pasundan I, katanya, untuk menindaklanjuti hasil kajian seismik yang sebelumnya sudah dilakukan oleh PT Pertamina. "Hasil eksplorasi dari sumur Pasundan I, akan diketahui kandungan Migas yang ada dalam Blok Citarum, apakah minyak atau gas. Apakah jumlah kandungannya layak untuk dilakukan eksploitasi," katanya.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007