Dubai (ANTARA News) - Iran mengecam serangan terhadap muslim Syiah dan tempat suci di Arab Saudi, dengan mengatakan peristiwa itu sebagai momen mengesampingkan perbedaan di kawasan ini demi memerangi kelompok garis keras.
Seorang pelaku bom bunuh diri Senin waktu setempat membunuh petugas keamanan di luar mesjid Nabawi, Medinah, tempat suci kedua umat Islam.
Bom lain meledak pada waktu sama, merusak luar mesjid Syiah di bagian timur Arab Saudi, ditambah satu ledakan lain di Jeddah di dekat konsulat Amerika Serikat.
"Tak ada garis merah lain dapat dilanggar teroris. Muslim Syiah dan Sunni akan tetap menjadi korban, kecuali kita bersatu memerangi kelompok garis keras itu," kata Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif dalam Twitter.
Iran, negara dengan penganut besar muslim Syiah, mencoba menjalin hubungan dengan penganut Sunni di Arab Saudi pada Januari yang sebelumnya kerap bertentangan dalam hubungan diplomatiknya.
Meski demikian, kedua negara sama-sama berperang melawan kelompok garis keras ISIS.
"Terorisme tidak punya batas dan kewarganegaraan. Solusi atas masalah ini adalah membentuk kesatuan negara kawasan dan dunia guna melawan kelompok garis keras itu," kata juru bicara kementerian luar negeri Iran, Bahram Qasemi, seperti dikutip kantor berita negara itu, IRNA.
(KR-GNT/B002)
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016