Kita harus bersatu melawan terorJakarta (ANTARA News) - Pengusaha sekaligus calon gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menolak mengaitkan ledakan bom bunuh diri yang terjadi di tiga tempat di Arab Saudi dengan Islam karena Islam tidak mengajarkan kebencian dan kekerasan, melainkan toleransi dan kedamaian.
"Islam mengajarkan toleransi, bukan kebencian. Kedamaian, bukan kekerasan. #prayformadinah #prayforhumanity," cuit Sandiag dalam akun Twitternya, @sandiuno, hari ini.
Sandiaga mengajak masyarakat untuk tidak takluk terhadap aksi teror.
"Agama apa pun mengecam teror," kata Sandiaga melalui pesan elektronik, Selasa (5/7).
Ia menyayangkan salah satu lokasi ledakan berdekatan dengan Masjid Nabawi, tempat Nabi Muhammad yang mencintai perdamaian.
"Kita harus bersatu melawan teror," lanjutnya.
Ledakan bom bunuh diri terjadi dekat konsulat Amerika Serikat di Jeddah, dekat masjid di Qatif dan juga dekat Mesjid Nabawi di Jeddah, Senin waktu setempat lalu.
Ledakan di Medinah menewaskan empat petugas keamanan dan lima lainnya terluka. Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan tidak ada WNI yang menjadi korban dalam insiden itu.
Juru bicara keamanan Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi menyatakan pelaku adalah ekspatriat berkewarganegaraan Pakistan.
Ia menyayangkan salah satu lokasi ledakan berdekatan dengan Masjid Nabawi, tempat Nabi Muhammad yang mencintai perdamaian.
"Kita harus bersatu melawan teror," lanjutnya.
Ledakan bom bunuh diri terjadi dekat konsulat Amerika Serikat di Jeddah, dekat masjid di Qatif dan juga dekat Mesjid Nabawi di Jeddah, Senin waktu setempat lalu.
Ledakan di Medinah menewaskan empat petugas keamanan dan lima lainnya terluka. Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan tidak ada WNI yang menjadi korban dalam insiden itu.
Juru bicara keamanan Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi menyatakan pelaku adalah ekspatriat berkewarganegaraan Pakistan.
Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016