Kami bertanggung jawab penuh dan instansi terkait akan membantu keluarga korban ..."

Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Taiwan terus memberikan informasi kepada sejumlah negara tetangganya mengenai insiden peluncuran peluru kendali (rudal) antikapal dari korvet angkatan laut negerinya di Pelabuhan Militer Zuoying, Kaohsiung, Jumat (1/7), yang menyasar satu kapal nelayan.

"Kami sudah mengonfirmasikan peristiwa tersebut kepada sejumlah negara tetangga," demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri (MOFA) Taiwan dalam keterangan persnya yang diterima ANTARA News di Jakarta, Selasa.

Dalam keterangan tertulis tersebut, MOFA telah menghubungi kantor perwakilan Taiwan di Manila (Filipina), Vietnam, Singapura, Beijing (China), Jepang, dan Amerika Serikat (AS) untuk meneruskan informasi insiden tersebut kepada pemerintah negara yang bersangkutan.

Rudal Hsiung Feng III menghantam kapal nelayan Xiang Li Sheng yang posisinya sekitar 40 mil laut antara daratan Taiwan dan pulau terpencil Penghu.

Akibat dari insiden yang terjadi Jumat (1/7) pukul 08.15 waktu setempat itu, kapten kapal nelayan berkewarganegaraan Taiwan tewas di tempat, sedangkan tiga awak, termasuk dua berkebangsaan Filipina dan Vietnam, mengalami luka-luka.

Presiden Tsai Ing-wen menyampaikan duka cita yang mendalam kepada keluarga kapten kapal dan meminta maaf atas kejadian itu.

"Kami bertanggung jawab penuh dan instansi terkait akan membantu keluarga korban untuk mendapatkan santunan," kata perempuan politisi karir di Taiwan itu melalui MOFA.

Pemerintah Taiwan menjelaskan kepada negara-negara tetangga bahwa insiden tersebut benar-benar disebabkan oleh faktor kesalahan manusia dalam menjalankan latihan militer di perairan wilayah selatan.

"Kami menyatakan insiden itu terjadi tanpa sengaja karena kesalahan manusia dalam latihan dan tidak ada kaitannya dengan kebijakan lintas-selat atau hubungan diplomatik," demikian MOFA.

Sikap Taiwan juga tidak berubah dalam menjaga perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan dengan tetap melakukan penyelidikan lebih lanjut atas insiden tersebut guna mencegah kesalahpahaman di kawasan.

Pewarta: M. Irfan Ilmie
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2016