Jeddah (ANTARA News) - Serangan bom yang terjadi di dekat Masjid Nabawi, Madinah, yang terjadi di penghujung bulan suci Ramadhan memicu kecaman dari muslim dunia.
Muslim di seluruh dunia bersatu menyerukan bahwa Islam tidak ada hubungannya dengan terorisme termasuk di sosial media.
"Saya ingin dunia mendengarkan saya. Katakan pada saya, apakah kalian masih percaya bahwa umat Islam adalah teroris di sini? Apakah kalian masih berpikir mereka menganut Islam?," kata salah satu jemaah yang berada di sekitar lokasi serangan, Arif Hussein, kepada Saudi Gazette, Selasa.
"Saya shock berat dan terguncang oleh peristiwa tersebut. Beraninya mereka menyerang Masjid Nabawi kami, yang dengan cara menghabiskan hidupnya dengan tujuan tunggal menciptakan perdamaian. Orang-orang ini tidak dari agama kami (Islam). Dunia perlu melihat itu dan mengakui orang gila itu tidak memiliki agama," ujarnya.
Ia menambahkan, meskipun serangan bom bunuh diri itu telah menewaskan empat orang anggota pasukan keamanan, namun orang-orang di Madinah tetap tenang.
"Semua dari kami yang telah melakukan perjalanan dari seluruh dunia untuk berdoa di sini selama bulan Ramadhan, kuat. Kami akan untuk Tarawih dan salat malam juga. Tidak ada yang bisa menghentikan kami. Tidak bom Anda, tidak ancaman Anda, " katanya.
Lewat sosial media, para muslim di seluruh dunia mengutuk serangan tersebut. Mayoritas komentar mereka menekankan pentingnya Islam menjadi promotor perdamaian dan mengutuk setiap penyerang yang menggunakan nama Islam untuk membunuh.
Beberapa tagar tren di Twitter saat ini antara lain 'Serangan Madinah', 'Berdoalah untuk Madinah', 'Arab Saudi', 'Berdoalah untuk Arab', 'Saudi Tetap Kuat' dan 'Al Haram Al Nabawi.'
Seorang pengguna Twitter @Lamlinaliyana menulis, "Bagaimana seseorang bisa mengebom tempat yang paling indah di seluruh dunia ini".
Pengguna lain @Lesexample berkata "ISIS membunuh 125 orang selama bulan suci Ramadhan di Baghdad. Dapatkah seseorang mengatakan padaku Islam apakah itu? "
Sementara itu, Faisal Fahad AlOutaibi menulis "Salah satu tempat paling suci dalam Islam diserang - yang membuktikan bahwa terorisme tidak memiliki agama ".
Penerjemah: Monalisa
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2016