Jakarta (ANTARA News) - Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Riyadh dan Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Jeddah mengimbau seluruh WNI di Arab Saudi untuk meningkatkan kewaspadaan terkait situasi keamanan pascaserangan bom bunuh diri di beberapa wilayah.
"KBRI Riyadh dan KJRI Jeddah dengan ini mengimbau seluruh WNI di Arab Saudi agar tetap tenang dan sekaligus meningkatkan kewaspadaan dan keamanan pribadi dan keluarga," kata pernyataan pers dari KJRI Jeddah yang diterima di Jakarta, Selasa.
Imbauan tersebut dikeluarkan KBRI Riyadh dan KJRI Jeddah bagi para WNI mengingat perkembangan situasi keamanan di Arab Saudi, khususnya dengan terjadinya rentetan kejadian bom bunuh diri di beberapa wilayah, yaitu Jeddah, Madinah dan Qatif pada Senin, 4 Juli 2016.
Untuk itu, Pemerintah Indonesia mengimbau WNI di Arab Saudi untuk terus memantau perkembangan situasi keamanan dari berbagai sumber pemberitaan, serta menghindari daerah-daerah yang berpotensi membahayakan keamanan diri.
Selain itu, para WNI juga diminta untuk selalu membawa identitas diri (iqomah/paspor) pada saat bepergian.
Selanjutnya, KBRI Riyadh dan KJRI Jeddah akan terus memantau perkembangan situasi keamanan di Arab Saudi.
Selanjutnya, untuk penyampaian informasi atau hal-hal lain yang terkait perkembangan situasi keamanan di tempat-tempat tinggal WNI di Arab Saudi, WNI dapat menghubungi "hotline" KBRI Riyadh pada nomor +966598881945 dan "hotline" KJRI Jeddah pada nomor +966581781945.
Sebelumnya, pada Senin (4/7) telah terjadi tiga serangan bom bunuh diri di tiga kota berbeda di Arab Saudi, yaitu Jeddah (pukul 03.40), Al Qotif (pukul 19.05) dan Madinah Al Munawarah (pukul 20.10).
Serangan bom bunuh diri di Jeddah berlokasi di depan pintu masuk Konsulat Amerika Serikat, dimana pelaku meledakkan diri dengan mengendarai mobil dan mencoba menerobos masuk barikade pintu gerbang Konsulat AS.
Berdasarkan informasi dari media dan Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi, pelaku bom bunuh diri itu tewas, sementara dua petugas keamanan Konsulat AS terluka dan telah dirawat di rumah sakit King Faisal Jeddah. Pelaku diketahui seorang ekspatriat asal Inggris.
Ledakan bom bunuh diri kedua terjadi di dekat mesjid Faraj Al Omran, kota Al Qotif, di wilayah Arab Saudi timur. Pelaku meninggal dunia, namun belum ada laporan mengenai warga yang meninggal dunia akibat ledakan itu.
Pelaku bom bunuh diri di Al Qotif itu belum diketahui identitasnya, dan aparat keamanan Arab Saudi masih melakukan.
Kemudian ledakan bom bunuh diri ketiga terjadi di kota Madinah al Munawarah, sekitar 500 meter dari Masjid Nabawi pada pukul 20.10.
Sejauh ini dilaporkan bahwa satu pelaku bom bunuh diri dan empat tentara Arab Saudi meninggal dunia dalam peristiwa ledakan bom di Madinah.
Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi belum dapat mengungkap identitas pelaku bom bunuh diri dan masih melakukan investigasi.
Situasi di Arab Saudi pada umumnya berjalan normal, namun terdapat beberapa penjagaan ketat di sekitar lokasi ledakan. Aparat keamanan juga melakukan pemeriksaan di titik-titik tertentu dan memeriksa identitas setiap warga yang lewat.
(Y012)
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2016