Jakarta (ANTARA News) - Empat petugas keamanan tewas akibat ledakan di dekat masjid di Madinah, Arab Saudi dan lima lainnya terluka, berdasarkan keterangan Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi di Twitter.
“Empat petugas keamanan menjadi martir dan lima lainnya terluka akibat pertentangan mereka dengan pelaku bunuh diri dengan ledakan, saat dia menuju masjid,” demikian bunyi pernyataan yang dikutip oleh laman Al Jazeera.
Ledakan tersebut merupakan yang ketiga yang terjadi selama Senin (4/7) waktu setempat, setelah sebelumnya terjadi di Jeddah dan Qatif.
Ledakan terjadi menjelang salat Maghrib, saat orang-orang sedang berbuka puasa di masjid, jamaah yang berasal dari berbagai negara dalam hari-hari terakhir bulan Ramadhan.
Qari Ziyaad Patel, 36 asal Afrika selatan, berada di masjid ketika mendengar ledakan sesaat setelah azan berakhir.
Media setempat El-Ekhbariya menayangkan video langsung tentang para jamaah yang beribadah di masjid tersebut beberapa jam setelah ledakan.
Ledakan juga terjadi di Qatif di saat yang bersamaan dengan Madinah, dua ledakan di dekat masjid.
Para saksi menyatakan pelaku meledakkan bom bunuh diri di luar sebuah masjid dan tidak ada korban yang terluka.
Tidak ada pihak yang mengklaim tanggung jawab terhadap ledakan-ledakan tersebut.
Sebelumnya, terjadi juga ledakan di Jeddah di dekat Konsulat Amerika Serikat yang melukai dua petugas keamanan pada Senin pagi waktu setempat.
Para petugas keamanan mencurigai seorang laki-laki yang berada dekat parkir Rumah Sakit Dr Suleiman Faqeeh yang berada di seberang kantor perwakilan diplomatik AS tersebut.
Saat petugas mendekat untuk memeriksa, Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi mengatakan pelaku meledakkan diri.
Penerjemah: Natisha Andarningtyas
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016