Motif serangan tidak jelas, tapi terjadi sehari setelah pria Muslim lainnya juga diserang di luar sebuah masjid di Florida.
Korban insiden Texas itu bernama Dr. Arsian Tajammul, seorang spesialis penyakit mata, sedang menjalani operasi dan bisa diselamatkan, kata Mustafaa Carroll, direktur eksekutif Dewan Hubungan Islam-Amerika (the Council on American-Islamic Relation/CAIR) cabang Houston.
Korban tidak menderita kerusakan organ dalam dan diperkirakan akan pulih sepenuhnya, melalui perawatan intensif di rumah sakit pada Minggu malam, kata pejabat polisi Houston, Muzaffar Siddiqi, yang juga penghubung komunitas Muslim Kota Houston.
Doktor itu memarkir kendaraannya dan berjalan menuju masjid Madrasah Islamiah untuk menjalankan shalat subuh ketika dua tembakan mengenainya sekitar pukul 5.30 pagi waktu setempat, kata dia.
Tiga penyerang kemudian melarikan diri tanpa kendaraan.
"Ini kejadian yang aneh tapi nyata karena masjid adalah di lingkungan miskin, dan mereka (para penyerang) mengenakan masker, yang bisa berarti segala kemungkinan," kata Carroll.
Siddiqi mengatakan penyidik belum mengkonfirmasi penyerang bertopeng. Dia mendesak masyarakat untuk tidak membuat kesimpulan, meskipun ada kekhawatiran di masyarakat Muslim bahwa serangan itu kejahatan rasial.
"Kami belum tahu," kata Siddiqi kepada Reuters dalam wawancara telepon, menambahkan bahwa perampokan mungkin menjadi motif. Namun, dia mengatakan kehadiran polisi meningkat di sekitar masjid. Sementara bulan suci Ramadhan berakhir pada hari Selasa.
Penembakan itu terjadi sehari setelah seorang pria Muslim dipukuli di luar sebuah masjid Florida, masjid yang juga biasanya dikunjungi oleh pria bersenjata yang menewaskan 49 orang di sebuah klub malam Orlando beberapa waktu lalu.
Pemukulan terjadi di luar Fort Pierce Islamic Center Sabtu dini hari, kata Kantor St Lucie County Sheriff.
Taylor Anthony Mazzanti, 25, ditangkap dalam serangan itu dan didakwa melakukan kejahatan, kantor sheriff mengatakan, menambahkan bahwa kasus itu masih dalam penyelidikan.
Florida cabang CAIR mengatakan penyerang mengucapkan komentar rasis, termasuk "Anda Muslim harus kembali ke negara Anda," katanya sebelum serangan.
Imam Islamic Center telah meminta keamanan ekstra berikut penembakan massal bulan lalu oleh Omar Mateen di Orlando klub malam gay Pulse.
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016