Palembang (ANTARA News)- Permintaan penyepuhan perhiasan di toko perhiasan dan lapak kaki lima penyedia jasa penyepuhan perhiasan di pasar tradisional Palembang, Sumatera Selatan menjelang Hari Raya Idulfitri 1437 Hijriah/2016 ini meningkat.
"Permintaan penyepuhan perhiasan cincin, antingan, kalung, gelang yang terbuat dari perak dan suasa dalam sepekan terakhir mengalami peningkatan hingga 100 persen," kata Riduan salah seorang penyedia jasa penyepuhan perhiasan di pasar 16 Ilir Palembang, Senin.
Menurut dia, seperti tahun-tahun sebelumnya, permintaan penyepuhan perhiasan selalu mengalami peningkatan, karena masyarakat di kota ini ingin tampil mewah di hari Lebaran dengan perhiasan yang kuning berkilau layaknya pehiasan emas.
Perhiasan yang paling banyak disepuh di tempatnya berupa cincin terutama cincin pria pengikat batu akik, selain itu juga banyak yang meminta disepuhkan kalung dan liontin yang warnanya mulai kusam karena terkena keringat, katanya.
Sementara menurut salah seorang pemilik toko emas, Riya, menjelang Lebaran Idulfitri ini, banyak melayani permintaan perbaikan perhiasan dan penyepuhan, sementara penjualan masih dalam kondisi normal.
"Sekarang ini, pendapatan dari penjualan perhiasan yang terbuat dari emas, perak, dan suasa cenderung menurun karena sekarang ini pembeli tergolong sepi, namun pendapatan dari pelayanan jasa penyepuhan cukup meningkat, " ujarnya.
Dalam kondisi sekarang ini, pendapatan untuk pelayanan jasa penyepuhan bisa mencapai Rp500.000 per hari, padahal pada hari biasa paling tinggi Rp200.000 per hari.
Kondisi tersebut diharapkan berbalik setelah perayaan hari besar keagamaan umat muslim itu dengan terjadi peningkatan pembelian perhiasan emas.
Masyarakat yang mendapatkan uang Tunjangan Hari Raya (THR) dan masih terdapat kelebihan, biasanya menginvestasikan uangnya dengan membeli perhiasan emas 18-24 karat dan kepingan logam mulia/emas murni, kata pemiliki toko perhiasan itu.
Pewarta: Yudi Abdullah
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2016