New York (ANTARA News) - Seorang pemuda luka parah akibat ledakan di Central Park, New York, Minggu (3/7), kata pihak berwenang.
Sebagian Central Park ditutup sementara polisi melakukan penyelidikan setelah ledakan mengguncang bagian tenggara taman itu, di dekat sudut 5th Avenue dan 62th Street.
Bagian taman terkenal tersebut masih tutup sepanjang siang, dengan banyak penegak hukum siaga berjaga dan mengungsikan wisatawan dari lokasi ledakan.
Penyebab ledakan itu belum diketahui, tapi ada dugaan ledakan terjadi karena kembang api menjelang Hari Kemerdekaan Senin.
Korban diidentifikasi sebagai Connor Golden (18) dari Fairfax Virginia, yang sedang berkunjung ke New York dari Washington DC untuk berlibur menurut warta media setempat.
Beberapa saksi mata mengatakan Golden sedang memanjat struktur batu bersama dua temannya ketika ia menginjak sesuatu yang meledak, kata polisi.
Polisi dan paramedis bergegas ke lokasi setelah menerima pemberitahuan pukul 10.53 waktu setempat. Personel penjinak bom NYPD juga dikerahkan.
Korban menderita luka parah di kaki dan wajah "dan mungkin harus menjalani amputasi", kata juru bicara Departemen Pemadam Kebakaran New York.
Seorang saksi mata, John Murray, mengatakan kaki kiri Golden "hilang". Ia memberitahu The New York Post bahwa ia berbicara dengan teman Golden setelah ledakan dan mereka membantah mereka membawa kembang api.
Daerah ledakan merupakan area wisata populer, yang berada tak jauh dari Central Park Zoo.
"Itu kecelakaan," kata polisi, Ramos --yang berjaga di dekat lokasi ledakan.
Ramos mengatakan penyebab ledakan mungkin kembang api mengingat Senin adalah perayaan Hari Kemerdekaan Empat Juli. Libur nasional itu dirayakan dengan pertunjukan kembang api di seluruh negeri sebagai tradisi.
Kertas pembungkus benda yang diduga sebagai kembang api ditemukan di dekat lokasi ledakan oleh polisi menurut laporan media setempat yang dikutip oleh kantor berita Xinhua. (Uu.C003)
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2016