"Biasanya baru masuk terminal sudah didatangi calo tiket, maka dari itu saya memilih di luar saja," kata Teguh (24) di Jakarta, Minggu.
Dia mengatakan dengan menunggu di luar terminal akan lebih aman dari calo meski ada risiko tidak kebagian tempat duduk di bus yang mengangkut pemudik ke berbagai tempat di Indonesia.
Berbeda dengan Prasetyo (40) yang memilih menunggu bus di pool bus dekat Terminal Pulogadung. Dia merasa enggan masuk ke terminal karena pernah membeli tiket di dalam terminal lewat calo dengan harga dua kali lipat dari harga biasa.
Menurut Pras, calo tiket bus sudah banyak menunggu di depan pintu masuk Terminal Pulogadung. Untuk itu, dia mengaku lebih baik mengantre masuk daftar tunggu di pool bus meskipun antrean cukup panjang. Dari Minggu siang menunggu, kata dia, kemungkinan akan mendapat bus pada sore atau malam harinya karena banyak calon penumpang yang mengantre di pool bus.
Sementara itu, Malik (32) mengatakan dia tetap berani masuk ke Terminal Pulogadung meskipun terdapat calo tiket yang berkeliaran di terminal antarkota antarprovinsi tersebut.
Malik yang hendak menuju Banjarnegara, Jawa Tengah, masuk terminal agar bisa mendapatkan bus yang diinginkannya.
Berdasarkan pengamatan, calo tiket ditemui di beberapa titik di Pulogadung. Saat wartawan Antara masuk ke Terminal Pulogadung, beberapa orang menghadang untuk menawarkan jasa pembelian tiket.
Di terminal tersebut, terdapat papan informasi harga tiket yang berada di dekat loket-loket penjualan tiket bus. Malik mengatakan dirinya cukup terbantu dengan papan informasi tersebut karena bisa memperkirakan harga tiket yang akan dibeli.
"Kalaupun beli dari calo, setidaknya bisa ambil selisih yang tidak terlalu besar dari papan informasi tiket yang dipasang oleh pengelola terminal," kata dia.
Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016