"Ini untuk mendukung program pemerintah dalam menangani permasalahan sampah plastik di Indonesia," kata Nur Rachman, Corporate Communication GM Alfamart dalam pernyataan tertulis di Jakarta, Minggu.
Menurut dia, langkah itu disepakati Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dan Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) menyusul berakhirnya masa uji coba pertama yakni 21 Februari hingga 31 Mei 2016.
Pada masa uji coba itu, masyarakat yang berbelanja di toko ritel modern diimbau membawa tas belanja sendiri atau dikenakan Rp200 per kantong plastik.
"Masyarakat merespons positif uji coba lalu, namun masih belum menjangkau seluruh daerah di tanah air," katanya.
Oleh karena itu, tegasnya, dalam melanjutkan uji coba kedua ini, pihaknya akan memberikan edukasi kepada konsumen agar masyarakat terbiasa membawa tas belanja sendiri saat ingin berbelanja.
Nur Rachman menjelaskan, KLHK telah mengeluarkan Surat Edaran Dirjen No. SE/8/PSLB3/PS/PLB.0/5/2016 tentang Pengurangan Sampah Plastik Melalui Penerapan Kantong Belanja Plastik Sekali Pakai Tidak Gratis.
Menurut Nur Rachman, selama masa uji coba, pengelola ritel modern akan melaporkan penggunaan kantong plastik kepada KLHK melalui Aprindo dan hasilnya menjadi bahan evaluasi bagi Pemerintah.
Berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi KLHK terlihat penurunan penggunaan kantong plastik sebesar 25-30 persen selama masa uji coba tiga bulan lalu, sekitar 87,2 persen masyarakat menyatakan dukungannya dan 91,6 persen bersedia membawa kantong belanja sendiri dari rumah," katanya.
Pihaknya optimis program ini dapat mengubah perilaku konsumen jika semua pihak ikut mendukungnya.
Mudah terurai
Dia menambahkan, perusahaan juga akan terus membantu pemerintah dalam mengedukasi masyarakat melalui berbagai media agar masyarakat memahami tujuan program ini, serta mengetahui dampak negatif limbah plastik bagi lingkungan.
"Kami terus mengimbau konsumen untuk membawa tas belanja sendiri. Namun, bila konsumen masih tetap membutuhkan kantong plastik dapat membeli senilai Rp200 per kantong," katanya.
Mekanismenya sama seperti membeli produk lainnya, kasir akan scan barcode kantong plastik dan bukti pembayarannya akan tertera pada struk belanja, katanya.
Saat ini spesifikasi kantong plastik yang digunakan sebagian besar ritel modern seperti Alfamart sudah menggunakan plastik jenis "biodegradable" seperti oxium, greene, dan IPI yang mudah terurai, demikian Rahman.
"Kami terus mengimbau konsumen untuk membawa tas belanja sendiri. Namun, bila konsumen masih tetap membutuhkan kantong plastik dapat membeli senilai Rp200 per kantong," katanya.
Mekanismenya sama seperti membeli produk lainnya, kasir akan scan barcode kantong plastik dan bukti pembayarannya akan tertera pada struk belanja, katanya.
Saat ini spesifikasi kantong plastik yang digunakan sebagian besar ritel modern seperti Alfamart sudah menggunakan plastik jenis "biodegradable" seperti oxium, greene, dan IPI yang mudah terurai, demikian Rahman.
Pewarta: Edy Sujatmiko
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016