Sukabumi (ANTARA News) - Memasuki H-3 Idul Fitri 1437 Hijriah, antrean kendaraan pemudik di jalur utama mudik utara Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat dari arah Jagorawi semakin padat.
Berdasarkan pantauan di jalur mudik utara Kabupaten Sukabumi, kepadatan kendaraan sudah terjadi mulai dari perbatasan Jagorawi dengan Kabupaten Sukabumi tepatnya di daerah Benda, Kecamatan Cicurug hingga perbatasan Kabupaten dengan Kota Sukabumi.
Mayoritas kendaraan yang memadati jalur mudik tersebut adalah kendaraan pribadi mulai dari roda dua hingga roda empat. Bahkan, penumpukan kendaraan terjadi di beberapa titik khususnya di lokasi dekat pusat perbelanjaan seperti pasar tradisional.
"Puncak arus mudik sudah terjadi sejak H-4 dengan volume kendaraan meningkat, tetapi tidak signifikan. Pada H-3 ini, kembali terjadi peningkatan volume kendaraan yang masuk ke jalur mudik Sukabumi," kata Kesi Dalops Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informasi (Dishubkominfo) Kabupaten Sukabumi, Asep Sumantri kepada Antara, Minggu.
Untuk mengantisipasi terjadinya arus lalu lintas lumpuh akibat macet, pihaknya mulai memberlakukan rekayasa jalan, seperti melakukan buka tutup jalan di lokasi-lokasi yang terdapat antrean panjang kendaraan.
Pihaknya juga mengalihkan sebagian kendaraan ke jalur alternatif yang ada di jalur mudik seperti Jalur Alternatif Tenjoayu di Kecamatan Cicurug dan Simpang Nagrak yang berada di perbatasan Kecamatan Cibadak dengan Nagrak.
"Antrean kendaraan ini juga disebabkan berbaurnya kendaraan warga yang tengah berbelanja kebutuhan untuk Lebaran dengan angkutan umum, untuk kendaran bertonase besar yang tidak mengangkut kebutuhan pokok atau pangan sudah tidak beroperasi sejaka H-7 Lebaran," tambahnya.
Asep mengatakan hingga saat ini tidak ada kemacetan panjang kendaraan, apalagi sampai tidak bergerak. Petugas gabungan yang dibantu relawan terus mengurai kepadatan arus lalu lintas, sehingga tidak menumpuk.
"Untuk arus lalu lintas bisa dikatakan tersendat, tetapi tidak stuck. Kami juga mengimbau kepada pengendara agar tidak mengambil jalur orang lain karena bisa menyebabkan arus lalu lintas menjadi tersendat," katanya.
Pewarta: Aditya A Rohman
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2016