Beberapa rest area yang ditutup menjelang sahur antara lain di kilometer 19, 30, 57, ketiganya di Tol Jakarta-Cikampek dan kilometer 86 di Tol Cikampek-Palimanan. Sementara rest area yang buka antara lain kilometer 39 dan kilometer 102.
Petugas melakukan penutupan karena areal parkir sudah penuh dan antrean masuk rest area bisa mengganggu kelancaran lalu lintas.
Sasmita, salah satu petugas di Rest Area 86 Cipali mengatakan, sekitar pukul 03.30 karena antrean sudah beberapa ratus meter menjelang pintu masuk jadi petugas meminta kendaraan mencari rest area selanjutnya.
"Kami arahkan ke rest area berikutnya. Namun banyak yang akhirnya parkir di bahu jalan karena waktu sahur terbatas," katanya.
Sementara rest area lain justru sudah ditutup sejak pukul 01.00 seperti di Kilometer 19 dan 30.
Sejumlah pemudik mengaku sengaja parkir dekat rest area karena mereka bisa ikut ke kamar kecil dan shalat subuh di Mushola yang disediakan di lokasi itu.
Bagi rest area besar, hal itu tidak menjadi masalah tetapi bagi yang kecil seperti kilometer 86, sempat terjadi kekurangan air di kamar kecil. Rest area sebenarnya sudah mempunyai bak penampung air sampai 25 meter kubik, tetapi karena pemudik membludak pada jam sahur, menyebabkan suplai air terkuras.
"Sayang sekali air di Toilet kok cepat habis. Saya jadi pakai air mineral," kata Samadikun, pemudik asal Jatiwaringin.
Beruntung ketersediaan air wudlu di mushala Rest Ares masih ada sehingga tidak menganggu kaum Muslimin yang ingin shalat subuh.
Di rest area itu sebenarnya sudah ada tambahan 10 unit WC portable, namun tetap saja saat waktu sahur sampai subuh, pemudik mesti antre cukup lama.
Kondisi toilet di rest area 39 juga dikeluhkan pemudik karena jumlahnya yang kurang dan tersendatnya suplai air. "Kondisinya jorok sekali ada genangan air jadi becek dan berbau," kata Mariam, ibu muda yang sempat antre setengah jam.
Pewarta: Budi Santoso
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2016