Di Brasserie d'Orleans, orang-orang berkumpul kendati di bawah rintik hujan, ditemani segelas bir.
"Jerman menang 4-0 karena Italia semuanya tua dan Jerman semuanya muda dan cepat," kata Daniel Ritermann, tentara berusia 26 tahun.
Temannya Christian Hamann, manajer berusia 32 tahun, sepemandangan dengan dia. "Pemain Italia tidak bisa mencetak gol," kata dia.
Pertemuan dua kekuatan tradisional utama Eropa itu menampilkan dua wajah berbeda, yakni Jerman yang saat ini juara dunia, dan Italia yang dalam beberapa tahun ini bukan lagi tim terkuat. Namun Italia telah mematahkan semua perkiraan dengan maju sampai sejauh ini dalam turnamen itu.
Sejarah juga mencatat Jerman selalu dikalahkan Italia pada babak knock-out turnamen besar, termasuk pada Piala Dunia dan semifinal Piala Eropa edisi sebelumnya.
"Ya di masa lalu kami selalu kalah. Tapi tidak hari ini, kami akan menang," kata Marcos Kerber (31), seorang pekerja telekomunikasi.
Hanya sedikit pendukung Italia terlihat di bagian Bordeaux ini. Kendati berseteru berat, tidak ada sedikit pun terlihat sikap agresif dari pendukung kedua negara, demikian Reuters.
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016