Perth, Australia (ANTARA News) - Pemilihan umum (pemilu) untuk memilih 150 orang anggota parlemen House of Representatives (HoR) dan 76 senator di Australia resmi dimulai serentak Sabtu pukul 8 pagi dan ditutup pukul 6 sore waktu setempat.
Para pemilih sudah antre di tempat pemungutan suara (TPS) sejak pagi. Para relawan masing-masing partai dan kandidat yang berkompetisi berdiri di pintu masuk untuk membagikan selebaran kampanye.
Sistem Pemilu di Australia mewajibkan setiap warga negara berusia 18 tahun ke atas untuk menentukan pilihan politiknya. Apabila terdaftar sebagai pemilih tapi tidak menggunakan hak pilihnya, maka orang itu akan terkena denda 20 dolar atau setara Rp200.000.
Kalau pelanggaran ini terjadi lebih dari satu kali, kasusnya akan dibawa ke pengadilan dan denda maksimal adalah 180 dolar (Rp1,8 juta). Pelanggaran ini juga akan dicatat dalam catatan kriminal si pelanggar.
Total TPS pada pemilu tahun ini adalah 7.000 lebih dan di setiap TPS akan tersedia penjelasan cara memilih dalam 27 bahasa. TPS biasanya dibuat di sekolah-sekolah pemerintah, gereja, dan gedung pertemuan masyarakat.
Ketika pemilih mengantre untuk memberikan suara, mereka harus bersiap menunjukkan kartu identitas dan surat yang menyatakan terdaftar di daftar pemilih.
Di meja berikutnya pemilih diberikan dua lembar kertas, satu berwarna putih serta berukuran besar dan satu lagi berwarna hijau dengan ukuran jauh lebih kecil.
Kertas putih itu adalah untuk memilih senator, sementara yang berwarna hijau merupakan lembar untuk memilih anggota HoR. Tugas pemilih adalah menuliskan dengan pensil angka berurutan sesuai jenjang preferensi di setiap kotak di depan nama partai dan nama kandidat.
Preferensi nomor satu menunjukkan kandidat itu adalah yang paling didukung untuk terpilih.
Khusus pada pemilu tahun ini, durasi kampanye adalah yang terpanjang dalam sejarah Australia sejak 1960-an. Selain itu sistem memilih senator juga sedikit berubah, karena pemilih wajib menuliskan preferensi partai nomor satu hingga enam dan menulis preferensi minimal hingga 12 di depan nama kandidat senator.
Komisi Pemilu Australia (AEC) mencatat total pemilih terdaftar 15,7 juta, naik hampir satu juta dibandingkan pemilu tahun 2013. Tingkat partisipasi tahun ini mencapai 95 persen, lebih tinggi daripada pemilu sebelumnya yang hanya 93 persen.
Sekitar 816.000 orang pemilih tidak terdaftar meskipun berhak mengikuti pemilu. Angka ini lebih kecil daripada data 2013 yang mencapai 1,2 juta.
Berdasarkan jenis kelompok usia, pemilih muda berusia 18 hingga 24 tahun diperkirakan hanya 86,7 persen saja yang berpartisipasi dalam pemilu. Namun demikian khusus kelompok pemilih usia 18 tahun ternyata partisipasinya naik dari 50 persen di tahun 2013 menjadi 70 persen pada tahun ini.
Pemilu 2016 diikuti oleh 57 partai politik dan 1.625 kandidat yang terdiri atas 540 kandidat perempuan serta 1.084 kandidat laki-laki. Sebanyak 994 orang bersaing untuk bisa masuk ke HoR, sementara 631 kandidat lainnya berkompetisi untuk kursi di Senate.
Berdasarkan beberapa survei jelang pemilu, hasil raihan suara dalam pesta demokrasi tiga tahun ini akan sangat ketat antara dua kubu utama yakni Koalisi (LNP) dan Partai Buruh (ALP).
Pewarta: Ella Syafputri
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016