Cilacap (ANTARA News) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap mengimbau pemudik yang melintasi jalur selatan Jawa Tengah, khususnya batas Jawa Barat hingga Karangpucung untuk mewaspadai beberapa titik rawan longsor.
"Hingga saat ini, intensitas hujan di wilayah Cilacap masih tergolong tinggi sehingga pemudik yang melewati jalur selatan Jateng diimbau untuk waspada dan hati-hati saat terjadi hujan," kata Kepala Pelaksana Harian BPBD Cilacap Tri Komara Sidhy di Cilacap, Sabtu.
Menurut dia, titik rawan longsor tersebut berada di sekitar Jalan Raya Panulisan atau beberapa ratus meter dari tugu batas Jateng-Jabar, Kebun Cikukun yang berada di antara Wanareja dan Majenang, serta ruas Cimanggu-Karangpucung.
Selain itu, kata dia, kondisi jalan nasional di jalur selatan Jateng tersebut juga berkelok dan licin saat terjadi hujan.
"Oleh karena itu, kami mengimbau agar pemudik khususnya yang bersepeda motor untuk hati-hati dan waspada saat terjadi hujan, lebih baik cari tempat berteduh dan melanjutkan perjalanan setelah reda," katanya.
Dalam kesempatan terpisah, Kepala Pelaksana Harian BPBD Banyumas Prasetyo Budi Widodo menambahkan, jalur selatan Jateng yang melewati Kabupaten Banyumas terdapat beberapa titik rawan longsor dan ambles, yang tersebar di antara Karangpucung, Lumbir, dan Wangon.
"Ruas jalan antara Karangpucung dan Wangon banyak terdapat tikungan tajam terutama di wilayah Lumbir. Oleh karena itu pemudik harus berhati-hati terutama saat terjadi hujan," katanya.
Sementara itu, Kepala Kelompok Teknisi Stasiun Meteorologi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Cilacap Teguh Wardoyo memprakirakan wilayah Jateng selatan masih berpotensi hujan dengan intensitas ringan hingga sedang dan kadang lebat.
Menurut dia, potensi hujan tersebut diprakirakan terjadi pada sore hingga malam hari.
"Oleh karena itu, pemudik bersepeda motor yang memasuki jalur selatan Jateng pada sore menjelang malam hari diimbau untuk waspada terhadap kemungkinan terjadinya hujan. Jalur selatan Jateng ruas batas Jabar hingga Wangon banyak terdapat hutan dan kondisi jalannya berkelok," katanya.
Pewarta: Sumarwoto
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2016