Bogor (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan, anggaran untuk sektor pertanian di APBN akan diperbesar setiap tahunnya untuk menaikkan produksi pangan agar bisa memenuhi kebutuhan konsumsi pangan masyarakat yang terus meningkat.
"Anggaran pertanian 2007 dan 2008 akan terus diperbesar," kata Presiden dalam acara pelepasan 6.000 tenaga harian lepas dan tenaga bantu penyuluh pertanian di Istana Bogor, Senin.
Kenaikan anggaran pertanian itu diharapkan akan meningkatkan lima aspek penting di sektor pertanian, yaitu kecukupan lahan, ketersediaan bibit atau benih unggul, tercukupinya pupuk, ketersediaan infrastruktur pertanian serta peningkatan kualitas SDM dalam hal ini petani.
"Dengan lima syarat tersebut, target peningkatan produksi beras sebesar 2 juta ton pada tahun 2007 dengan kerja keras diharapkan bisa dicapai," katanya.
Sementara itu, Menteri Pertanian Anton Apriyantono di tempat yang sama mengatakan anggaran pertanian di APBN tahun 2007 sebesar Rp7,8 triliun meningkat dibanding tahun 2006 dan 2005 yang masing-masing sebesar Rp6,3 triliun dan Rp4,1 triliun.
"Itu di luar dana alokasi khusus. Tahun 2008 diharapkan naik lagi," katanya.
Mentan menambahkan bahwa dana tersebut juga dipergunakan untuk membiayai perekrutan sejumlah penyuluh pertanian yang pada 2007 mencapai 6.000 orang.
Menurut Mentan, saat ini jumlah penyuluh pertanian yang ada sekitar 28 ribu orang dan tersebar di 33 provinsi di seluruh Indonesia.
Namun jumlah tersebut masih memerlukan tambahan sekitar 42 ribu orang untuk mencapai jumlah ideal penyuluh yaitu satu desa satu penyuluh.
Usai acara pelepasan 6.000 tenaga harian lepas dan tenaga bantu penyuluh pertanian tersebut, Presiden yang didampingi Ibu Ani Yudhoyono itu menyempatkan mengunjungi pameran produk pertanian yang menampilkan produk-produk pertanian unggul dari sejumlah daerah seperti apel, manggis, cabai dan lain-lain.
Hadir dalam acara itu antara lain Menteri Pertanian Anton Apriyantono, Menko Perekonomian Boediono, Menneg BUMN Sugiharto, dan Menteri Kehutanan MS Kaban.(*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007