Jakarta (ANTARA News) - Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) menjamin aliran dana baik pemasukan hingga pengeluaran dalam program Sedekah Ummat Jumat Duaribu (Sujud) nasional akan dipaparkan secara transparan.
"Kita menggunakan aplikasi khusus, jadi setiap ada laporan yang masuk bisa terlihat secara realtime. Laporannya pun akan dikompilasikan tiap bulan," kata Direktur Koordinator Zakat Nasional M. Nasir Tajang dalam sebuah konferensi pers di Jakarta, Jumat.
Program tersebut akan dilaksanakan oleh Lembaga Amil Zakat (LAZ) yang bekerja sama dengan BAZNAS, sehingga terkait pengawasan akan langsung dilakukan BAZNAS dan lembaga lain yang memiliki izin resmi dari pemerintah.
BAZNAS pusat juga akan mengedepankan strategi digital untuk memudahkan pengawasan dan mempermudah masyarakat yang akan bersedekah karena bisa diakses langsung dari "gadget" setiap orang.
"Untuk aplikasinya kita kerja sama dengan kitabisa.com, dari situ masyarakat bisa dengan mudah menyalurkan sedekahnya hanya dengan memencet layar gadget," tutur Nasir menjelaskan.
Program tersebut memiliki metode dengan mengumpulkan sedekah sebesar Rp2.000 setiap hari Jumat, yang pelaksanaannya akan dilakukan oleh LAZ yang bekerja sama dengan BAZNAS.
Selain melibatkan BAZNAS pusat, juga akan diikuti 34 BAZNAS tingkat provinsi dengan total 509 di kabupaten/kota, dan 250 LAZ resmi yang telah diberi izin pemerintah.
BAZNAS selaku inisiator program tidak akan menerima dana yang telah dihimpun, namun akan menerima laporan rutin dari LAZ mengenai penerimaan jumlah sedekah, jumlah donatur, hingga jumlah penyaluran sedekah kepada sasaran.
Sujud Nasional ditargetkan akan diikuti oleh 10 juta orang hingga satu tahun ke depan, yaitu tepatnya pada 20 Ramadhan 1438 Hijriah atau 24 Juni 2017.
Dengan target penyaluran sedekah untuk program pendidikan, diharapkan mampu membangun Sumber Daya Manusia Indonesia yang lebih unggul.
Pewarta: Roy Rosa
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016