Gorontalo (ANTARA News) - Sebanyak 960 aparat gabungan dari unsur Kepolisian Daerah (Polda) Gorontalo, Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Gorontalo diterjunkan pada Operasi "Ramadniya Otanaha 2016".
Kapolda Gorontalo Brigadir Jenderal (Brigjen) Hengkie Kaluara, pada apel gelar pasukan di lapangan upacara Polda Gorontalo, Kamis, mengatakan kegiatan pengamanan jelang Hari Raya Idul Fitri 1437 Hijriah tersebut diselenggarakan selama enam belas hari sejak tanggal 30 Juni hingga 15 Juli 2016.
"Tujuan operasi ini untuk menciptakan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat yang merayakan hari raya Lebaran," kata Kapolda.
Dia mengatakan, operasi ini adalah operasi kemanusian dan bukan operasi penegakan hukum.
"Oleh sebab itu fokus kegiatannya adalah memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat, yang akan disebar di seluruh wilayah Gorontalo. Terutama daerah-daerah yang rawan dengan potensi kemacetan dan tindak kriminal," ujarnya.
Kapolda menjelaskan dalam operasi Ramadniya Otanaha 2016 sasaran kegiatan adalah pengamanan kegiatan masyarakat, keamanan, ketertiban, kelancaran lalu lintas (Kamtibcar lantas), melakukan pencegahan dan penanggulangan kejahatan.
"Perlu adanya pengawasan kegiatan masyarakat yaitu tradisi yang berkembang dimasyarakat, pasar senggol, mudik dan perayaan Idul Fitri serta lebaran ketupat yang sudah menjadi tradisi masyarakat Gorontalo," kata Kapolda.
Pada Operasi Ramadniya Otanaha 2016 Polda Gorontalo mendirikan 27 Pos pengamanan, serta 13 pos pengamanan bantuan yang didirikan ditempat-tempat strategis yang ada di wilayah hukum Polda Gorontalo.
"Setiap personil pada pos pengamanan bertugas untuk menjaga keamanan, melaksanakan patroli di tempat rawan serta menerima laporan dan aduan masyarakat," tutup Kapolda.
Gubernur Gorontalo Rusli Habibie menilai bulan ramadhan tahun ini merupakan yang paling aman, bila dibanding tahun-tahun sebelumnya.
"Misalnya petasan, alhamdulillah tidak ada komplain dari masyarakat soal ini karena sudah jarang yang main petasan. Tahun lalu banyak sekali keluhan tentang hal ini," ujarnya di Gorontalo.
Selain itu, kecelakaan lalu lintas pada tahun sebelumnya banyak terjadi meski bulan ramadhan, tapi tahun ini angka tesebut bisa ditekan.
"Kapolres juga sering lapor ke saya mereka mengintensifkan razia balap liar dan itu membantu suasana kota lebih aman," tambahnya.
Pewarta: Debby Mano
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016