Makassar (ANTARA News) - Pemerintah Kota Makassar berhasil mengumpulkan zakat, infak dan sedekah dari seluruh pejabatnya mulai dari Wali Kota hingga Lurah dengan total sekita Rp5 miliar.
"Zakat, infak dan sedekah yang dibagikan kepada hampir 5000 orang penerima santunan ini berasal dari kantong pejabat-pejabat," ujar Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat, Pemerintah Kota Makassar Kamaruddin Munde di Makassar, Kamis.
Zakat, infak dan sedekah yang terkumpul dari seluruh pejabat mulai dari Wali Kota, Wakil Wali Kota, Sekretaris Daerah (Sekda), 54 kepala SKPD, 14 camat dann 143 lurah serta pejabat eselon III dan IV lainnya ini kemudian diserahkan ke Badan Amil Zakat Nasiona (Baznas) Makassar.
Uang hasil pengumpulan zakat dan sedekah itu kemudian dibagikan kepada 2.500 orang guru mengaji yang masing-masing mendapatkan Rp1 juta.
Kemudian pemandi jenazah yang jumlahnya sekitar 850 orang mendapatkan zakat dan sedekah sebesar Rp1,8 juta per orang, kemudian Imam Rawatib sebanyak 1.300 orang serta 50 orang hafiz Alquran.
"Imam dan guru mengaji dapat Rp1 juta, pemandi ijazah Rp1,8 juta per orang juga hafiz Alquran," terang Kamaruddin Munde.
Sementara itu Wali Kota Makassar Ramdhan Pomanto menyampaikan, potensi zakat di Pemkot Makassar sangat besar dan jika dikelola dengan baik dapat berperan dalam mensejahterakan masyarakat.
"Titipkanlah harta kita melalui Baznas karena lembaga seperti Baznas sudah terlatih dan ahli dalam mengelola zakat, infak dan sedekah," pesan Danny.
Menurut dia, Baznas Kota Makassar adalah lembaga bentukan pemerintah yang profesional, kredibel dalam menghimpun dan mengelola zakat, infak, dan sedekah.
Sebagai muslim, lanjut Danny, membayar zakat adalah kewajiban yang harus ditunaikan. Dengan zakat setiap muslim dapat membersihkan hartanya dari hak orang lain yang ada di dalamnya. Zakat juga bisa mempersempit jurang perbedaan antara masyarakat sejahtera, dan pra sejahtera.
Olehnya itu, Danny mengawali Gerakan Makassar Berzakat dari pemerintahannya. Ia menyerukan kepada seluruh jajaran pemerintahannya untuk membayarkan zakat, infak, dan sedekahnya melalui Baznas Kota Makassar.
Ketua Baznas Kota Makassar, Anis Kama menyebut Wali Kota Danny adalah pejuang zakat yang mendorong jajarannya ke arah kebaikan dengan memberikan teladan yang baik.
"Ini bukan kali pertama Pak Wali memperjuangkan zakat. Semoga gerakan yang diawali oleh pemerintah dapat diikuti oleh masyarakat," ungkap Anis Kama.
Pewarta: M Hasanuddin
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016