Jakarta (ANTARA News) - Kelompok Lippo menegaskan kembali pihaknya tidak ada kaitan dengan Operasi Tangkap Tangan (OTT) KPK terhadap Doddy A Supeno dan Edy Nasution, Ketua Panitera PN Jakpus.
"Dengan menjunjung tinggi proses hukum yang sedang berjalan dan sangat mengharapkan adanya kebenaran informasi di dalam proses yang sedang berlangsung, kami menyampaikan klarifikasi dan bantahan untuk meluruskan fakta," kata Danang Kemayan Jati, Direktur Kelompok Lippo melalui siaran persnya yang diterima Antara di Jakarta, Kamis.
Ia menjelaskan PT Paramount Enterprise International (PT Paramount) tidak ada dan tidak pernah ada sangkut paut dalam hal kepemilikan, pengendalian, pengelolaan, usaha/dagang, atau dalam hal afiliasi apa pun, baik langsung maupun tidak langsung, dengan Lippo.
Karena itu Lippo sangat berkeberatan jika ada yang menyatakan sebaliknya, katanya.
Demikian pula usaha konsultansi PT Artha Pratama Anugerah (PT APA) tidak ada dan tidak pernah ada kaitannya sama sekali dengan Lippo.
Doddy A Supeno sejak keluar dari Lippo Cikarang pada 2009 bukan lagi karyawan Lippo, bukan pula rekanan Lippo, oleh karena itu sama sekali tidak pernah mewakili Lippo untuk mengurus hal apa pun juga.
Lippo membantah keras pernah menyuruh atau meminta Doddy baik secara langsung maupun tidak langsung melakukan apa pun juga untuk kepentingan Lippo.
Pemberitaan yang menyebutkan bahwa Eddy Sindoro adalah Presiden Komisaris Lippo Group sama sekali tidak benar dan tanpa dasar atau realita apapun juga.
Dunia usaha mengetahui bahwa Presiden Komisaris Lippo bukan dan tidak pernah dijabat oleh Eddy Sindoro.
"Beliau pernah menduduki jabatan direktur namun sejak 2009 secara fakta telah pensiun dari Lippo dan menjadi pengusaha yang tidak ada kaitan dengan Lippo, bahkan dapat dikatakan dalam beberapa hal bersaing dengan Lippo, khususnya di bidang properti," katanya.
"Kami sangat menyesalkan pemberitaan-pemberitaan yang tidak benar dan jauh dari fakta. Dengan demikian kami memohon media tidak lagi memuat keterkaitan Lippo dengan kasus saudara Doddy A.Supeno," katanya.
Pewarta: Riza Fahriza
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016