Istanbul (ANTARA News) - Militer Turki menewaskan dua orang yang diduga anggota kelompok garis keras ISIS saat mencoba memasuki wilayah Turki secara ilegal pada pekan ini, demikian pernyataan dari sumber-sumber keamanan, Kamis, termasuk seorang pria yang dianggap merencanakan serangan bom bunuh diri di negara tersebut.
Tersangka kelompok militan tersebut "dinetralisasi" pada 25 Juni lalu setelah menolak peringatan tentara saat berupaya melintasi wilayah perbatasan Suriah-Turki, kata sebuah sumber.
Tiga pelaku bom bunuh diri, Kamis, melepaskan tembakan sebelum meledakkan diri di bandar udara utama Istanbul yang menewaskan 42 orang dalam serangkaian serangan bunuh diri di Turki pada tahun ini.
Sumber dari pihak keamanan menyatakan bahwa salah satu tersangka kelompok garis keras berkebangsaan Suriah yang tewas pada pekan lalu itu terbang dari Damaskus menuju perbatasan Kota Qamishli yang dikendalikan oleh kelompok Kurdi pada 21 Juni lalu.
Mereka memublikasikan foto yang digunakan pada "boarding pass".
Kelompok garis keras tersebut diduga merencanakan serangan bunuh diri di Ibu Kota Turki itu atau di Provinsi Adana, wilayah selatan Turki, yang terdapat markas utama Incirlik yang digunakan Amerika Serkat dan pasukan Turki bersama koalisinya melakukan serangan udara terhadap ISIS, demikian Xinhua melaporkan.
(M038)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016