Kalau tanah sudah siap, maka akan diadakan lelang proyek sehingga proses konstruksi bisa dilakukan."

Kupang (ANTARA News) - PT Perusahaan Listrik Negara (PLN Persero) membangun pembangkit listrik tenaga mesin gas (PLTMG) Peaker 40 Mega Watt (MW) di Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), untuk memperkuat sistem kelistrikan di Pulau Timor, kata General Manager PT PLN Wilayah NTT, Richard Safkaur, di Kupang, Kamis.

Ia mengatakan pihaknya sudah merencanakan lokasi pembanguan PLTMG Peaker 40 MW tersebut akan dilakukan di daerah Penaf, Kabupaten Kupang, dan prosesnya akan dimulai setelah bulan Ramadhan 1437 Hijriyah.

"Sekitar minggu lalu kita sudah mendapat izin pembangunan dari Gubernur NTT untuk PLTMG di Kabupaten Kupang, dan prosesnya akan dimulai setelah Lebaran" katanya kepada ANTARA News.

Richard mengemukaka, pihaknya akan berkoordinasi dengan pemerintah Kabupaten Kupang untuk menyiapkan lahan pembangunan.

"Kalau tanah sudah siap, maka akan diadakan lelang proyek sehingga proses konstruksi bisa dilakukan. Kalau semuanya siap, setelah lelang proyek, maka tahun depan sudah mulai kontruksi," katanya.

Ia berharap, Pemerintah Kabupaten Kupang bisa mengurus masalah perizinan dan persiapan pembebasan tanah sehingga proses pembangunan kelistrikan untuk kebutuhan masyarakat di daerah dapat berjalan lancar.

"Di Soe diesel sudah saya matikan. Agustus kita akan operasikan untuk Timor Tengah Utara, dan kalau tidak ada kendala berarti kita targetkan bulan Desember tahun ini pembangunan bisa sampai ke Atambua," katanya.

Menurut dia, pembangunan PLTMG tersebut akan memperkuat sistem daya kelistrikan di Pulau Timor yang mencakup daerah Kupang hingga ke Atambua, wilayah perabatasan negara Indonesia dan Timor Leste.

Sesuai program pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk pembangunan kelistrikan 35.000 MW di seluruh Indonesia, NTT mendapatkan tambahan pasokan daya 225 MW. Tambahan daya untuk Kupang dan Pulau Timor sebesar 2 x 55 MW ditambah dengan PLTMG 40 MW.

"Jika pembangkit dari kapal apung jadi masuk, maka tahun depan Kupang sudah surplus daya 60 MW," katanya

Menurut Richard, tambahan daya kelistrikan ini menjadi angin segar buat para investor untuk mulai berinvestasi di Kupang dan sekitarnya yang selama ini dinilainya seiring terkendala masalah kelistrikan.

"Listrik menjadi salah satu faktor yang menentukan perkembangan ekonomi di daerah, karena sektor industri maupun usaha menengah hingga rumah tangga membutuhkan listrik," demikian Richard Safkaur.

Pewarta: Aloysius Lewokeda
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2016