Kolombo (ANTARA News) - Pemberontak Macan Tamil pada Senin melancarkan serangan fajar terhadap pangkalan udara militer penting Srilangka, sehingga mendorong ditutupnya dengan segera bandara internasional yang bersebelahan dengan pangkalan itu, kata pejabat setempat. Sedikit-dikitnya empat ledakan terdengar dari pangkalan udara Katunayake, yang membagi perbatasan dengan bandara internasional Bandaranaike, dan 12 awak kapal terbang telah dibawa ke sebuah rumah sakit yang berdekatan, beberapa pejabat militer mengatakan. Juru bicara pasukan udara, Ajantha Silva, mengatakan bahwa sistem pertahanan udara diaktifkan menyusul ledakan pertama. "Sistem pertahanan udara kami telah diaktifkan dan operasi pencarian sekarang sedang berlangsung," kata Silva. Ia menyatakan, sifat serangan itu tidak jelas dengan segera, tapi beberapa sumber militer mengatakan mereka tidak dapat mengesampingkan serangan udara oleh pemberontak itu yang diketahui memiliki pesawat terbang ringan. Sedikit-dikitnya dua helikopter militer dilaporkan rusak bersama dengan sebuah hanggar. Para penumpang di atas penerbangan yang siap untuk berangkat dari bandara internasional diminta untuk turun karena bandara itu ditutup dan beberapa jet supersonik berangkat untuk mencari pesawat musuh, kata pejabat tersebut. Jalan menuju bandara itu ditutup dan orang yang berusaha untuk mencapai penerbangan keluar dari negara itu dipulangkan oleh polisi, kata warga. Saluran telpon ke bandara itu juga macet. Beberapa motoris dan warga mengatakan mereka telah mendengar tembak-menembak dan beberapa ledakan dekat bandara intenasional itu, sekitar 35 Km di utara Kolombo, memicu kakhawatiran akan berulangnya serangan Juli 2001. Pemberontak Macan Tamil masuk ke pangkalan udara itu pada 14 Juli 2001 dan menghancurkan lebih dari 12 pesawat militer dan kemudian menyerang enam pesawat sipil yang diparkir di bandara internasional itu sebelum meledakkan bom yang diikatkan ke tubuh mereka. Sekitar 20 orang tewas dalam serangan itu, yang mana para penumpang di bandara internasional tidak terpengaruh. Jurubicara kementerian pertahanan Prasad Samarasinghe mengatakan ia dapat memastikan satu "insiden" di pangkalan udara militer itu, tempat pasukan keamanan memiliki sejumlah jet supersonik dan satu armada helikopter tempur. Beberapa pejabat di tempat itu mengatakan dugaan awal menunjuk pada kemungkinan serangan granat berpeluncur-roket atau sebuah bom mortir telah ditembakkan di pangkalan militer tersebut, tapi tidak ada konfirmasi. "Kami menduga ada sedikitnya empat ledakan," kata satu sumber militer, yang menambahkan bahwa ledakan itu telah menghantam kompleks pangkalan udara militer. Bandara Srilangka tetap dalam kesiapsiagaan terhadap (kemungkinan) berulangnya serangan 2001, dengan pembatasan ketat pada jumlah orang yang diperbolehkan masuk ke dalam bangunan terminal. Dinding yang sangat besar juga dibangun di sekeliling terminal dan menara pengawas untuk mencegah dampak dari serangan bom mobil sementara sejumlah besar penjaga ditempatkan di sepanjang jalan dekat fasilitas itu. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007