"Melalui pertemuan ini, diharapkan nilai serta volume perdagangan dan investasi kedua negara dapat lebih ditingkatkan"
Jakarta (ANTARANews) - Indonesia-Malaysia akan melakukan pembahasan perdagangan lintas batas dalam kerangka Joint Trade and Investment Committee (JTIC) kedua negara.
"Pertemuan ini akan membahas agenda review Border Trade Agreement (BTA) 1970, investasi, kerja sama untuk pengembangan industri minyak saawit, dan hambatan perdagangan yang dialami kedua negara," kata Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan (Kemendag) Iman Pambagyo, pada keterangan pers, di Jakarta, Rabu.
Pembahasan tersebut merupakan salah satu agenda pembahasan pertemuan Menteri Perdagangan Thomas Lembong dengan Menteri Perdagangan Internasional dan Industri Malaysia (MITI) Dato Sri Mustapa Mohamed yang akan dilaksanakan pada Kamis (30/6) di Jakarta.
Pertemuan dilakukan dalam kerangka pertemuan kedua JTIC antara Indonesia-Malaysia. JTIC merupakan forum yang dibentuk sebagai upaya untuk mendorong pertumbuhan perdagangan dan investasi antara Indonesia-Malaysia atas dasar kesetaraan dan saling menguntungkan.
Forum ini diharapkan dapat membantu jaringan kerja antara pengusaha Indonesia dan Malaysia, serta menciptakan peluang bisnis dan akses pasar potensial. Dalam pertemuan tersebut, nantinya ada beberapa isu krusial yang akan dibahas seperti penutupan jalur perdagangan lintas batas di Nunukan-Tawau.
"Kami juga akan mengangkat permasalahan tentang penutupan jalur perdagangan lintas batas di Nunukan-Tawau, karena penutupan tersebut merugikan masyarakat Indonesia di Nunukan," kata Iman.
Pertemuan JTIC akan didahului pertemuan Senior Officials Meeting (SOM) dan akan dilanjutkan dengan pertemuan tingkat menteri.
"Melalui pertemuan ini, diharapkan nilai serta volume perdagangan dan investasi kedua negara dapat lebih ditingkatkan," ujar Iman.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), nilai total perdagangan bilateral kedua negara pada 2015 mencapai 16,15 miliar dolar Amerika Serikat (AS). Neraca perdagangan Indonesia-Malaysia pada 2015 menunjukkan defisit bagi Indonesia sebesar 903,75 juta dolar AS.
Ekspor Indonesia ke Malaysia pada periode Januari-Maret 2016 tercatat sebesar 1,64 milliar dolar AS atau turun 24,04 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar 2,16 milliar dolar AS.
Sementara itu, impor Indonesia dari Malaysia pada periode Januari-Maret 2016 mencapai 1,68 miliar dolar AS yang juga mengalami penurunan sebesar 26,84 persen dibandingkan pada periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar 2,29 miliar dolar AS.
Pewarta: Vicki Febrianto
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2016