New York (ANTARA News) - Keputusan "Federal Reserve" (Bank Sentral Amerika Serikat/AS) untuk mempertahankan tingkat suku bungan acuannya telah membantu kenaikan kembali Wall Street pekan lalu, dan para investor berharap pada pekan ini data penjualan rumah baru, produk domestik bruto (PDB) dan belanja personal akan menambah momentum "rally". Pasar masih memperlihatkan tanda-tanda volatilitas, namun para investor relatif optimis terhadap pemulihan pasar setelah Dow Jones industrials mencatat poin kenaikan mingguan terbaiknya dalam empat tahun terakhir dan kembali ki wilayah positif untuk tahun ini.Indeks blue chip melonjak 159 poin pada Rabu lalu, setelah Fed menyatakan tentang kemungkina penurunan suku bunga tahun ini, sebuha langkah yang diharapkan pasar akan mendorong belanja konsumen. Tetapi, karena kecemasan terhadap penurunan pasar berlanjut setelah pemberi pinjaman `subprime` bermasalah dan pasar perumahan melambat, para investor akan cermat membaca laporam departemen perdagangan pada Senin tentang penjualan rumah baru untuk Februari.Para analis memperkirakan sebuah kenaikan menjadi 995.000 dari 937.000 pada Januari. Pada Jumat, Asosiasi Makelar Rumah Nasional melaporkan sebuah kenaikan 3,9 persen pada Februari penjulana rumah lama, demikian laporan kantor berita AP. Pada Kamis, departemen perdagangan akan memberikan data PDB final kuartal keempat. Para analis memperkirakan pertumbuhan 2,2 persen sejalan dengan proyeksi pemerintah sebelumnya. Jika PDB direvisi melemah, dikhataiekan dapat menaikkna inflasi inti -- yang naik 2,3 persen untuk 12 bulan yang berakhir Januari, di atas zone Federal Reserve 1-2 persen -- melebihi pertumbuhan PDB terlalu banyak, dan the Fed dapat menaikkan suku bunganya. Pada Jumat, departemen perdagangan melaporkan pendapatan dan belanja pribadi untuk Februari. Pasar memperkirakan pendapatan dan belanja pribadi akan meningkat 0,3 persen, lebih rendah daripada Januari. Pasar juga juga akan memantau laporan laba perusahaan. Pekan lalu, saham-saham teknologi jatuh setelah produsen telepon selular Motorola Inc. memperingatkan akan mencatat rugi pada kuartal pertama. Para investor juga akan mememperhatikan setiap pandangan terhadap komentar Ketua Federal Reserve Ben Bernanke pada Rabu dan Jumat, meningkatnya harga energi, dan perkembang politilk antara AS dan Iran, termasuk juga dengan Korea Utara. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007