London (ANTARA News) - Produsen mesin Rolls-Royce pada Selasa (28/6) mengatakan mereka masih berkomitmen terhadap Inggris menyusul hasil referendum untuk keluar dari Uni Eropa (UE), namun dampak jangka panjangnya akan bergantung pada hubungan dengan seluruh dunia di masa mendatang.

Inggris memilih untuk keluar dari UE pada 23 Juni setelah referendum, yang mengejutkan seluruh pasar finansial dunia.

"Walaupun ini bukan hasil yang dipilih perusahaan, Rolls-Royce masih berkomitmen terhadap Inggris," menurut isi sebuah pernyataan dari perusahaan yang memiliki lebih dari 23.000 staf di Inggris tersebut, seperti dilaporkan AFP.

"Keputusan Inggris tidak menimbulkan dampak langsung terhadap bisnis kami sehari-hari."

"Efek jangka menengah dan jangka panjang akan bergantung pada hubungan yang dibangun antara Inggris, UE dan seluruh dunia dalam beberapa tahun ke depan."

Rolls-Royce, yang membuat sistem mesin untuk pesawat dan kapal laut, juga menegaskan target finansialnya untuk 2016.

Kepala Eksekutif Rolls-Royce Warren East telah menulis kepada karyawannya pada Juni, selama kampanye referendum, menekankan pentingnya untuk tetap berada di blok Uni Eropa.

Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2016