"Gelombang laut masih tergolong normal, maksimal dua meter," terang Kepala BMKG Kabupaten Nunukan Taruna Mona Rahman di Nunukan, Selasa.
Dia mengatakan memang mendapatkan peringatan dari Kantor BMKG pusat agar melakukan pengamatan setiap saat karena cuaca ekstrem sewaktu-waktu berlangsung selama pekan-pekan menjelang Idul Fitri 1437 Hijriyah.
Ia mengatakan, sebenarnya Kabupaten Nunukan tidak banyak terpengaruh oleh perubahan cuaca yang berlangsung secara tiba-tiba karena hanya dikelilingi sungai bukan lautan.
Menurut dia, selama berlangsungnya arus mudik lebaran diprediksi hanya terjadi hujan skala kecil yang tidak merata disertai angin dengan kecepatan 20 knot per jam dari arah selatan berputar menuju arah barat daya hingga sebelah utara.
"Kalaupun hujan hanya berlangsung pada malam hari hingga dini hari dengan skala kecil disertai angin dengan kecepatan 20 knot per jam yang tidak menimbulkan bahaya pelayaran arus mudik," kata dia.
Kalaupun ada perubahan cuaca dengan tinggi gelombang yang dianggap berbahaya bagi pelayaran kemungkinan besar berlangsung di Selat Makassar sekitar Tanjung Mangkaliat, tidak termasuk wilayah BMKG Kabupaten Nunukan.
Menurut dia, hingga Hari Raya Idul Fitri 1437 Hijriyah cuaca mendung akan melingkupi Kabupaten Nunukan dan sekitarnya.
Pewarta: M Rusman
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016