Lagos (ANTARA News) - Seorang India dan seorang Lebanon yang disandera di kawasan bergolak Nigeria selatan pekan lalu di tengah perselisihan menyangkut hasil minyak telah dibebaskan, kata satu sumber diplomatik, Minggu. Orang-orang bersenjata menangkap pekerja-pekerja konstruksi itu dari sebuah lokasi pembangunan di Agbarho di Negara Bagian Delta pada Jumat, kata polisi sebelumnya. "Keadaan masih tidak jelas namun saya bisa mengkonfirmasi bahwa mereka telah dibebaskan," kata diplomat yang tidak bersedia disebutkan namanya itu kepada AFP. Belum ada kelompok yang mengklaim bertanggung jawab atas penculikan itu, yang merupakan insiden terakhir dari serangkaian serangan semacam itu terhadap warga asing terutama yang terlibat dalam industri minyak. Orang-orang itu bekerja untuk BTP Cetraco, sebuah perusahaan konstruksi yang mengerjakan sebuah jalan di kawasan yang kaya minyak itu. Belum ada berita tentang seorang warga Belanda yang diculik Jumat dari kota minyak Port Harcourt, di Negara Bagian Rivers, Nigeria selatan, meski pasukan militer telah dikerahkan untuk mencarinya. Gerakan bagi Emansipasi Delta Niger, kelompok separatis utama yang beroperasi di kawasan itu dan yang menculik puluhan orang di masa silam, menyatakan, mereka tidak terlibat dalam penculikan kali ini. Selain pekerja keamanan Belanda itu, dua warganegara China yang diculik pada 17 Maret di Negara Bagian Anambra, Nigeria tenggara, juga belum diketahui nasibnya. Sejak awal tahun ini, sekitar 60 pekerja asing diculik di Nigeria, dan angka itu sama dengan jumlah orang yang diculik sepanjang tahun 2006. Berkurangnya produksi akibat kerusuhan telah membuat Nigeria, negara penghasil minyak terbesar Afrika, rugi sekitar 4,4 milyar dolar tahun lalu, menurut para pejabat, layaknya dikutip AFP. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007