mereka dikejutkan oleh gol penyama kedudukan dan gol (yang membuat kedudukan menjadi) 2-1. Mereka panik, padahal mereka tim yang bagus
Nice, Prancis (ANTARA News) - Prestasi terbesar dalam sejarah sepak bola Islandia dicapai jauh lebih mudah dari yang diperkirakan sebelumnya setelah Inggris gagal memberi tekanan serius terhadap debutan Euro ini, kata salah seorang dari dua pelatih Islandia, Heimir Hallgrimsson, seperti dikutip Reuters.
Inggris sudah diperkirakan akan mendominasi penguasaan bola dan menusuk jauh ke dalam pertahanan Islandia. Ternyata, satu-satunya gol yang mereka ciptakan pun saat kalah 1-2 dari Islandia itu adalah dari titik penalti. Sebaliknya Islandia terus menekan Inggris dan terlihat lebih berbahaya saat menyerang.
"Saya tak menganggap Inggris akan membuat kami dalam tekanan hebat," kata Hallgrimsson. "Kami membahas bagaimana menempatkan seorang bek tengah, namun kami kira kami tidak perlu melakukannya karena kami menekan di lapangan."
Man-of-the-match Rangar Sigurdsson yang menciptakan gol penyama kedudukan yang berposisi sebagai bek tengah, bahkan menganggap Inggris kurang persiapan.
"Mereka kira ini akan seperti jalan-jalan di taman (bermain santai)," kata dia. "Mereka memulai laga dengan bagus sekali dan dengan kekuatan besar, tetapi mereka dikejutkan oleh gol penyama kedudukan dan gol (yang membuat kedudukan menjadi) 2-1. Mereka panik, padahal mereka tim yang bagus. Seperti Anda tahu, memang sulit menciptakan gol saat melawan Islandia."
Islandia mengalahkan Belanda baik pada laga kandang maupun kandang dalam kualifikasi Euro 2016 yang membuat Belanda gagal lolos ke putaran final. Pada fase grup putaran final Islandia seri melawan Portugal yang diperkuat Cristiano Ronald dan Hungaria, serta mengalahkan Austria. Sejak awal mereka sudah dianggap kuda hitam.
Hallgrimsson mengatakan menang 2-1 atas Austria pada pertandingan terakhir fase grup adalah lebih membuat stres ketimbang saat mengalahkan Inggris dengan skor sama.
"Pertandingan melawan Inggris berbeda dari pertandingan melawan Austria manakala kami harus bertahan di kotak permainan kami. Akhirnya kami berhasil melancarkan tekanan. Oleh karena itu saya sekarang lebih santai ketimbang pertandingan melawan Austria."
Lawan berikutnya dari negara paling kecil yang pernah tampil pada turnamen besar ini adalah tuan rumah Prancis. Jika Islandia lolos, maka pada semifinal Islandia akan berhadapan dengan Jerman atau Italia. Kini banyak yang tidak menyangsikan Islandia.
"Kami telah berkembang secara perlahan dan, menurut pandangan saya, ini adalah pertandingan terbaik kami namun kami masih belum menunjukkan apa yang kami bisa lakukan. Semoga pertandingan terbaik kami akan muncul," kata Hallgrimsson seperti dikutip Reuters.
Sejauh ini Piala Eropa telah menciptakan dua kejutan. Satu, ketika Denmark yang menjadi juara edisi 1992 setelah masuk putaran final menggantikan Yugoslavia yang terkena diskualifikasi, dan Yunani yang menjuarai Euro 2004 padahal saat itu negeri ini sudah 24 tahun tak tampil pada Piala Eropa, demikian Reuters.
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016